Berkunjung ke Aceh,
Ini Kata Menteri Agama RI Soal Perbedaan dalam Beragama  

AcehNews.net|BANDA ACEH –  Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Senin lalu (26/10/2015) mengatakan, perbedaan pendapat merupakan sebuah anugerah yang harus dihormati dan jangan saling menyalahkan satu sama lain.

“Coba bangun sikap saling menghargai dan menghormati dikalangan masyarakat muslim. Karena dalam Islam, setiap perbedaan pandangan (ikhtilaf) adalah rahmat yang harus disyukuri,” kata Lukman Hakim mengingatkan.

Lanjutnya, perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijaksana dan arif, karena keberagaman bukan sesuatu yang harus dihindari. Ungkapan ini disampaikan Menteri Agama RI di sela-sela menjadi pembicara utama pada Muzakarah Ulama Aceh Tahun 2015 di Gedung Serbaguna MPU Aceh, Aceh Besar Senin lalu.

Lukman Hakim kembali mengatakan, bahwa toleransi itu merupakan proaktif menghargai dan menghormati pihak lainnya bukan menuntut orang lain untuk meyakininya. Artinya semua masyarakat harus dapat menghargai pandangan yang berbeda dan tidak menuntut yang lainnya untuk mengikutinya.

“Saya memberikan apresiasi kepada Gubernur Aceh dan jajarannya karena telah menyelenggarakan muzakarah ulama. Karena muzakarah ini merupakan sebuah wahana untuk mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan demi mewujudkan kemaslahatan umat,”terangnya.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus berjuang dan berkerja keras untuk mengatasi semua permasalahan pembangunan menuju kesejahteraan Aceh di masa mendatang.

“Alhamdulillah, dengan dukungan para ulama dan rakyat Aceh, banyak yang telah kita capai. Namun, pada sisi lain kita juga harus mengakui banyak ‘pekerjaan rumah’ yang harus kita selesaikan agar masa depan kita menjadi lebih baik,” kata Zaini Abdullah.

Menurut Gubernur Aceh, dengan dukungan para ulama Pemerintah Aceh akan terus berikhtiar dan senantiasa memohon do’a kepada Allah, agar mampu mengatasi semua permasalahan.

“Saya berharap, melalui Muzakarah Ulama Aceh 2015 ini, terwujud situasi yang damai, aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas ibadah bagi seluruh elemen masyarakat di Aceh,”demikian harap Zaini.

Ketua Panitia Muzakarah ulama MPU Aceh, Saifuddin mengatakan, pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap perbedaan pendapat para ulama seperti masalah azan dua kali pada saat shalat jumat, khatib memegang tongkat dan muwalat khutbah jumat.

Pertemuan tersebut, kata Saifuddin bertujuan menciptakan kondisi damai dan sejuk dalam aktivitas ibadah di Aceh dengan saling menghormati dan menghargai serta memastikan praktik ibadah di Masjid Raya Baiturrahman memiliki landasan yang kuat.

Selesai menghadiri Muzakarah Ulama Tahun 2015 di Aceh Besar, Menteri Agama RI, didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan unsur Forkopimda Aceh, langsung bertolak ke Aceh Singkil, untuk melihat kondisi terakhir dan melakukan dialog dengan tokoh agama dan masyarakat di Aceh Singki. (agus)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *