Illiza, Jadi Inspektur Upacara Bendera Gabungan  

BANDA ACEH – Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE diberi kesempatan menjadi Inspektur Upacara (Irup) Bendera Gabungan antara TNI/Polri dan Pemerintah Daerah se-Garnizun Banda Aceh, Jumat (17/4/2015) di Lapangan Blang Padang.

Mengawali amanatnya pada upacara yang turut dihadari Wali Nanggroe, Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Pangdam IM, dan Kapolda Aceh mengatakan, upacara bendera yang diselenggarakan hari ini merupakan wujud dan pencerminan penghargaan terhadap nilai kebesaran sang merah putih sebagai bendera kebangsaan, guna meningkatkan semangat perjuangan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

“Harapan kita semua, pelaksanaan upacara bendera ini dapat lebih meningkatkan disiplin kerja, mempertebal nasionalisme, dan mempertinggi patriotisme yang selanjutnya dapat diimplementasikan dalam bentuk kinerja terbaik, sesuai bidang tugas dan lingkup tanggung jawab masing-masing,” katanya.

Illiza juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik antar instansi, khususnya terkait tugas-tugas bersama seperti bantuan militer dan perbantuan antar instansi pemerintah dalam rangka bersama-sama bahu membahu menciptakan situasi yang kondusif, aman dan nyaman, sehingga pembangunan di wilayah Banda Aceh dapat berjalan lancar.

Pada kesempatan itu, Walikota perempuan pertama Aceh ini mengatakan, tidak lama lagi yaitu 21 April, sambung Illiza, akan diperingati Hari Kartini secara nasional. “Kartini menunjukkan kontribusi yang seimbang baik dari laki-laki maupun perempuan memiliki arti penting bagi kelangsungan kebangsaan dan persatuan dalam pembangunan di negara tercinta Indonesia,” tuturnya.

Kata Illiza, Kartini tidak mengajarkan perempuan untuk diperlakukan lebih atau berbeda, namun Kartini mengharapkan perempuan diperlakukan sama dan mendapatkan kesempatan yang sama sesuai kemampuan dan kapasitasnya.

Sejarah juga telah membuktikan, perempuan memiliki peran yang tidak kalah penting di dalam mewujudkan Indonesia merdeka. “Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Laksamana Keumalahayati, Pocut Baren, dan masih banyak lagi para pejuang perempuan Aceh yang membuktikan perempuan dapat berjuang bersama-sama dengan kaum adam,” tuturnya lagi.

Walikota Banda Aceh menambahkan, laki-laki dan perempuan memang diciptakan berbeda oleh Allah SWT. Tujuannya adalah agar dapat saling melengkapi untuk menutupi kekurangan masing-masing dan bukan untuk saling iri.

“Pola pikir dan perspektif kita boleh jadi berbeda namun hal itulah yang sesungguhnya menjadi kekuatan bagi kita karena kita dapat melihat segala permasalahan secara luas dari sisi yang berbeda,” sebutnya lagi.

Mengakhiri amanatnya, Illiza kembali menyampaikan harapannya kepada TNI/Polri dan PNS, sebagai aparatur negara, untuk terus meningkatkan etos kerja, dedikasi serta tanggungjawab dalam mengemban tugas-tugas yang dipercayakan. Illiza juga berharap pada upacara bendera gabungan ini sebagai momentum memantapkan tekad, bersama membangun bangsa dan NKRI. (zoel m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *