Histeris Keluarga Warnai Rekontruksi Pembunuhan Bocah 12 Tahun di Langsa

AcehNews.net|LANGSA – Isak tangis keluarga dan emosi warga mewarnai jalannya rekontruksi pembunuhan Mawar, anak perempuan berusia 12 tahun di Kota Langsa, yang dibunuh dengan sadis oleh AR (16), warga Idi, Aceh Timur. Rekontruksi ini dikawal ketak pihak kemanan dan digelar pada Kamis kemarin (30/06/2016).

Mawar meninggal dunia dengan beberapa tusukan belati yang dilakukan sadis, pemuda putus sekolah yang tak lain adalah pacar kakak korban.  Hanya karena sakit hati diejek korban “jelek”.

Dalam kontruksi itu, sebelum ditusuk  dengan belati, tersangka AR menutup mulut korban sehingga tidak bersuara dan tidak kedengaran kedua kakaknya yang juga sekamar dengan korban.

Terlihat kedua kakak korban, Dilla dan Putri, menangis histeris, saat menyaksikan jalannya rekontruksi pembunuhan terhadap adik kandung mereka,  Mawar Feriani.

Ratusan warga berdatangan, memadati kediaman almarhum,  di Desa Blang Seunibong, Kota Langsa, Provinsi Aceh.  Warga ingin melihat langsung rekontruksi pembunuhan terhadap Mawar yang terjadi pada 23 Juni lalu.

Jalannya rekontruksi diwarnai emosi warga, saat  menyaksikan AR melakukan 10 adegan pembunuhan itu. Puluhan polisi di jajaran Polres Langsa melakukan pengawalan dan pengamanan ketat di TKP.

Dari 10 adegan rekontruksi yang dikakukan tersangka, tampak saat adegan per adegan rekontruksi, AR melakukannya dengan teratur tanpa ada kesalahan. Mulai dari mengatur langkah masuk ke kamar korban, di mana saat itu korban tidur bersama dua orang kakaknya, hingga membekap mulut Mawar dan kemudian menusuknya dengan belati dengan sadis.

Kedua kakak korban kepada AcehNews.net mengatakan, mereka menginginkan agar AR dihukum mati, melihat pembunuhan yang diduga direncanakannya itu. Hal serupa juga diungkapkan ayah kandung korban, Alferi yang menyempatkan datang melihat rekontruksi tersebut.

“Kini pelaku masih diamankan di Mapolres Langsa. Tersangka AR terancam dijerat pasal 340 KUHPidana dengan hukuman 20tahun penjara atau seumur hidup,” sebut Kasat Reskrim Polres Langsa, AKP M. Taufiq SIK.

Mawar selama ini tinggal bersama kedua kakaknya. Kedua orang tuanya sudah lama bercerai dan masing-masing keduanya sudah menikah kembali. Ayah  Mawar, selalu datang menjenguk ketiga putrinya itu, yang sehari-hari berjualan es tebu.  (viona)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *