Hasil Rapid Test Reaktif, Warga Abdya Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke Banda Aceh

BLANGPIDIE | AcehNews.net – Warga Aceh Barat Daya (Abdya), pria berusia lanjut usia (63) yang diduga mengalami gejala yang sama seperti gejala pasien Covid-19, dikabarkan meninggal dunia, setelah hasil rapid test reaktif, saat diuji di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan.

Pasien pun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr. Zainal Abidin, Banda Aceh. Namun Ketika di rujuk ke Banda Aceh, dalam perjalanan, pasien meninggal dunia.

“Jenazahnya sudah dibawa pulang ke Abdya, akan dikuburkan mengikuti protokol Covid-19. Namun, untuk pernyataan positif Covid 19 atau tidak kita masih menunggu hasil Swab test,” jelas Kadinkes Abdya Safliati S.ST. M. kes ketika dihubungi via telepon Selasa (21/7/2020).

Safliati sangat berharap hasil Swab test dikeluarkan hari ini, Selasa (21/7/2020), karena pasien sudah meninggal dunia dan sudah dipulangkan.

Sementara itu, Rabu (22/7/2020) di Banda Aceh, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengapreasiasi warga Aceh Barat Daya (Abdya) yang memilih ikut protokol kesehatan untuk fardu kifayah keluarganya yang meninggal dunia, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan swab dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Warga Abdya itu keluarga Mar (63), yang dirujuk RSUD Abdya ke RSUZA Banda Aceh karena hasil rapid test-nya Reaktif, namun pasien laki-laki itu meninggal dunia di perjalanan, di kawasan Lhoknga, Aceh Besar.

Jenazah Mar tiba di IGD Pinere, sekira pukul 03.00 WIB, dini hari Selasa (21/7/2020) dan di-fardukifayah-kan oleh Ustaz Pemulasaraan Jenazah RSUZA secara Islami.

“Kita tabik pada keluarga dari Abdya itu. Mereka komit mencegah penularan virus corona meski Almarhum belum terkonfirmasi positif Covid-19,” kata SAG usai mendapat khabar dari Koordinator Tim PIE Covid-19 RSUZA, dr Novina Rahmawati, M.Si.Med, Sp.THT.KL,FICS.

Usai proses fardu kifayah, Almarhum diantar dua orang petugas pemulasaraan jenazah untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan di Abdya, Selasa siang, sekira pukul 10.00 WIB.

“Ketegaran keluarga Almarhum yang satu ini pantas kita teladani. Keluarga memilih pengamanan otimum demi kemaslahatan keluarga dan masyarakat sekitarnya,” demikian puji SAG. (Nita Juniarti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *