Masyarakat Tanoh Depet,
Hasil Panen 6 Hektare Sere Wangi untuk Bangun Masjid

TAKENGON|AcehNews.Net – Sekilas dilihat masjid Watani Tanoh Depet, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah tampak belum selesai, dinding masjid yang terbuat dari bata belum sepenuhnya diplester, begitu juga atap seng masjid yang masih menutupi sementara.

Tetapi, warga Tanoh Depet optimis masjid yang sudah dimulai pembangunannya sejak 2007 tersebut dapat dibangun lebih cepat dengan sumber pendanaan yang berasal dari tanaman Sere Wangi yang menjadi sumber penghasilan petani di desa tersebut.

“Khusus untuk masjid kami mengalokasikan lahan seluas 6 hektare,” ungkap seorang Warga Sahbuddin (55), Ahad (31/5/2015).  Lahan 6 hektare tersebut tersebar masing-masing 2 hektare di tiga desa, yaitu Tanoh Depet Induk, Depet Indah, dan Depet Permata.

Menurut Sahbuddin, saat ini warga telah mampu mengumpulkan uang dari hasil panen sere yang berasal dari lahan 6 hektare tersebut untuk membeli genteng masjid, juga beberapa bahan bangunan lainnya. Untuk menjaga lahan seluas 6 hektare itu dilakukan perawatan secara berkala dengan bergotong royong karena ini milik dan kepentingan bersama.

“Untuk merawatnya kita gotong royong, tapi untuk pemanenan ditunjuk keluarga yang tergolong kurang mampu namun amanah dengan sistem bagi hasil,” jelas Sahbuddin.

Selain kopi arabika, kini Sere Wangi menjadi potensi andalan baru di kawasan yang dulunya tergolong terpencil itu. Roda ekonomi pun semakin kecang berputar seiring dengan peran pemerintah daerah yang turut membuka akses komunikasi selular dan transportasi.

Diakui Sahbuddin, hasil dari sere wangi telah mampu meningkatkan pendapatan keluarganya dan warga yang lain. Bayangkan setiap warga menurutnya memiliki setidaknya 1 hektare lahan sere wangi. Dengan masa panen setiap 3 bulan dari satu hektare itu, mampu menghasilkan paling rendah 100 kilogram minyak atsiri sere wangi.

“Saat ini harga ditingkat petani mencapai Rp150 ribu per kilogramnya. Dengan kata lain setiap 3 bulan sekali ada kentungan sebesar Rp15 juta dari sere wangi seluas 1 hektare,” paparnya.

Menanggapi semangat warga dalam membangun masjid dengan sistem swadaya tersebut, Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM ketika melakukan kunjungan kerja ke Tanoh Depet beberapa waktu lalu  mengatakan, sangat mendukung adanya inisiatif dari warga

Menurutnya Pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu pembangunan rumah ibadah, namun karena keterbatasan anggaran menyebabkan tidak sepenuhnya bisa dibantu sekaligus melainkan ada pemerataan, karena itu diharapkan partisipasi dan swadaya warga.

Menyinggung potensi ekonomi tanaman sere wangi, Nasaruddin yang juga merupakan ketua Perhiptani Aceh menguraikan pentingnya warga memanfaatkan tanaman produktif sesuai peruntukkan tanah.

“Tanaman sere merupakan tumbuhan pioner yang mampu bertahan walaupun ditanah gersang, jadi jika tanah subuh lebih baik tanam tumbuhan yang sesuai seperti kopi maupun palawija,” katanya.

Potensi tanaman sere wangi di Tanoh Depet mencapai 296 hektare yang tersebar di tiga desa dengan rincian 152 hektare di Desa Tanoh Depet Induk, 74 hektare di Depet Indah, dan 90 hektare lagi di Depet Permata.(emka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *