Aceh Prevalensi Tertinggi,
Hari Thalassemia Se-Dunia Diperingati di Aceh

BANDA ACEH – Ibarat gunung es, gen thalassemia tersimpan dalam kehidupan masyarakat di Aceh, meskipun saat ini baru 250 penderita thalassemia yang sudah dan sedang melakukan pengobatan rutin di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh.

Setiap tanggal 8 Mei, sejak tahun 1994, diperingati sebagai Hari Thalassemia se-dunia (World Thalassemia Day). Sehubungan dengan ini, sebuah komunitas yang kini concern mendampingi para penderita thalassemia di Aceh, yang bernama “Darah Untuk Aceh (DUA)” berkomitmen untuk mengurangi angka thalassemia dengan cara sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat terutama keluarga yang sudah hidup dengan thalassemia.

“Kami terus menerus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa thalassemia adalah penyakit turunan dan merupakan hal yang harus diperjuangkan bersama agar tidak terjadi peningkatan jumlah penderitanya,” jelas Founder Darah Untuk Aceh, Nurjannah Husein, Kamis (7/5/2015) di Banda Aceh.

Masih kata Nurjannah Husein, penyakit ini hanya bisa dicegah dengan tidak mempertemukan dua pembawa sifat (carrier) dalam ikatan pernikahan. Oleh karenanya, menurut dia,  pemahaman ini sangat penting dilakukan kepada remaja dan generasi muda, sehingga mereka bisa memilih pasangan yang tepat.

“Sosialisasi yang kami lakuukan diutamakan kepada generasi muda, agar mereka bisa memilih jalan hidup dimasa depan dengan kualitas kesehatan yang baik dan menjadi generasi muda yang sukses,” kata Nurjannah Husein.

Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah yang rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah mereah yang normal yakni 120 hari.  Akibatya penderita thalassemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, susah tidur, nafsu makan hilang dan infeksi berulang.

Kata Nurjannah Husein, thalassemia ini juga merupakan penyakit yang diturunkan oleh kedua orangtua yang merupakan pembawa sifat thalassemia, tidak menular, dan belum ditemukan obatnya.

“Berdasarkan hasil survey dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2010, menyatakan bahwa Aceh sebagai salah satu provinsi dengan prevalensi  thalassemia tertinggi nasional, sedangkan Indonesia sendiri berada pada sabuk thalassemia dan 6 hingga 10 dari setiap 100 orang di Indonesia membawa gen penyakit ini,” demikian volunteer Darah Untuk Aceh ini mengakhir penjelasannya tetang thalassemia. (saniah ls/rilis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *