SINABANG | AcehNews.Net – Andanya informasi dari warga di dua desa, bahwa harga Minyak Tanah tidak sesuai Harga Tertinggi Enceran (HET), Camat Simeulue Timur, Dodi Juliardi Bas, meninjau langsung ke pengecer minyak tanah di Desa Air Dingin dan Desa Kota Batu, Senin (7/5/2018).
Menurut laporan masyarakat dalam desa itu yang diterima camat, di Desa Air Dingin dijual oknum pengecer dengan harga Rp3.500/liter dan Desa Kota Batu Rp4.000/liter. Padahal, ke dua desa itu masih dalam lingkup wilayah Kecamatan Simeulue Timur, yang harga HET nya Rp3.325/liter.
Salah seorang Kepala Desa, yakni Desa Kota Batu, yang dikonformasi AcehNews.net membenarkan bahwa warganya sudah dua kali membeli minyak tanah dari agen pengecer dengan harga Rp4.000/liter. “Benar, harga minyak yang dibeli warga Rp4.000 per liter,” papar Kepala Desa Kota Batu, Sahrul Amin kepada AcehNews.net, Senin (7/5/2018).
Demikian juga Kepala Desa Air Dingin, Mardian, menurutnya, harga minyak yang dijual oknum pengecer di desa itu tidak lagi mengacu pada harga yang telah ditetapkan pemerintah, “Harga HET di Kecamatan Simeulue Timur Rp3.325 per liter, tetapi pengecer menjual dengan harga Rp3.500 per liter kepada wargadesa kami,” imbuhnya.
Menyahuti laporan warga itu, camat lansung melakukan peninjauan. Dalam kesempatan itu, Kadis Perindakop dan UKM Simeulue, Camat Simeulue Timur, perangkat desa, serta Satpol PP, WH langsung melakukan sidak, guna eninjau, turut didampingi Kepala Dinas Disperidagkop dan UKM Simeulue.
” Untuk sementara ada tiga desa yang melapor, Desa Air Dingin, Kota Batu, dan Air Pinang. Dari laporan, di Desa Air Dingin, agen pengecer menjual dengan harga Rp3.500 per liter, Kota Batu Rp4.000 per liter, dan Desa Air Pinang Rp4.000 per liter,” sebut Dodi.
Dari hasil peninjauan, Dodi mengatakan, benar ada pengecer “nakal”, telah menjual harga Mitan di atas HET. Camat Simeulue Timur, meminta kepada dinas terkait untuk menarik izin pengecer yang tidak mengikuti ketentuan harga yang telah ditetapkan.
“Ini sudah menzalimi masyarakat, oknum pengecer menjual minyak tanah kepada masyarakat dengan harga melebihi HET, untuk itu saya berharap kepada dinas terkait agar menindaklanjuti pesolaan ini,” tegas Dodi.
Sementara itu, Safwan, salah satu penyalur Mitan saat ditanya media ini, dia mengaku tidak tahu sama sekali mengenai harga yang ditetapkan pengecer tidak sesuai HET. Dia berjanji akan segera menyelidiki hal ini. Jika memang benar, maka uang lebih warga akan dibalikkan.
“Saya tidak tahu, kalau ada pengecer yang menjual harga tinggi, masalah ini akan saya selidiki, kalau memang benar, uang warga akan saya kembalikan,” demikian janji Safwan. (jen)