Hampir 70 Persen Angka Kematian Ibu Hamil Dapat Dicegah

BANDA ACEH | AcehNews.net – Hasil penelitian terbaru, sebesar 70 persen angka kematian ibu hamil dapat dilakukan pencegahan ketika melahirkan atau menjalani persalinan. Selama ini, angka kematian yang dimaksud masih terbilang cukup tinggi.

Hal ini terungkap ketika University of Gottingen Jerman dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) meneliti dampak implementasi safe childbirth World Health Organization (WHO) terhadap kualitas pelayanan dan persalinan pada fasilitas kesehatan umum di Aceh.

“Sebenarnya, hampir 70 persen angka kematian ibu dapat dicegah. Untuk itu kita mencoba mengedukasi masyarakat dan petugas kesehatan agar lebih cepat mendeteksi, sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi,” ujar Maternal Health Expert Dr. dr. Mohd. Andalas, Sp.OG di Banda Aceh, Rabu (14/02/2018).

Dokter Andalas menjelaskan, dalam penelitian ini pihaknya sudah melakukan penelitian di sejumlah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat  (Puskesmas) selama 6 bulan, sejak November 2016 hingga Mei 2017 lalu. Tujuannya adalag untuk mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan sekaligus menekan jumlah kematian ibu dan anak.

“Selain itu, juga mengajak para tenaga medis untuk menerapkan cara persalinan yang aman sesuai instruksi WHO,” kata Andalas.

Dia menyebutkan, penelitian ini melibatkan sebanyak 5 peneliti Unsyiah dan 3 peneliti University of Gottingen Jerman. Selain itu, juga melibatkan 100 bidan dan tenaga kesehatan dari 3 daerah, yakni kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Bireuen.

“Berharap agar hasil penelitian ini menjadi bahan rujukan bagi Pemerintah Aceh,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof. Voilmer dari Univesity of Gottingen menambahkan, sebaiknya para ibu hamil melahirkan dan bersalin di rumah sakit. Karena pelayanan kesehatan rumah sakit dianggap dan dinilai lebih akurat dan professional.

Wakil Rektor Unsyiah, Hizir, mengapresiasi hasil penelitian yang telah dilakukan selama ini. Apalagi Aceh sudah terpilih sebagai provinsi pertama di Indonesia sebagai objek penelitian yang menggunakan metode dari WHO. 

“Unsyiah siap untuk membantu dan melakukan pendampingan bagi daerah lain di Indonesia yang ingin melakukan penelitian serupa,” tutupnya. (hafiz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *