Gurita Jadi Mata Pencaharian Warga Simeulue

SINABANG | AcehNews.Net – Sejak harga Gurita melejit hingga tembus puluhan ribu perkilo gram, Warga pun tak tinggal diam dan menjadikan hewan laut yang hidup diantara terumbu karang itu jadi mata pencaharian.

Tak perduli bagaimana ganasnya sang ombak yang menerpa tubuh mereka ketika sedang mecari moluska diantara tajamnnya karang dan dinginnya air laut. Kendati rasa dingin menusuk dan karang mencakar, bagi mereka itu hanya permainan alam bawah laut yang bersahaja dengan mereka. Begitulah semangat warga Simeulue yang tinggal di
pesisir demi menghidupkan keluarga dan sekedar menambah penghasilan.

Namun, seiring berkembangnya zaman, tips dan trik untuk mecari gurita pun berubah. Warga tidak lagi menyelam ke dasar laut untuk menangkap hewan laut tersebut, melainkan kini dipancing menggunakan umpan replika kepiting laut yang terbuat dari semen. Sejak itu lah pemburuan gurita kini semakin diminati warga dan menjadi salah satu alternatif untuk mendongkrak ekonomi keluarga mereka.

Roni, salah seorang warga Kecamatan Salang, lebih memilih berburu hewan laut itu ketimbang mencari lobster. Alasannya simple ketika ditanyakan media ini, baginya lebih mudah memancing gurita daripada mencari lobster yang mengharuskan menyelam ke dalam laut mengintip disetiap lubang batu karang.

“Kalau cari lobster cukup susah, melainkan harus berhati-hati saat menangkapnya agar tidak mati, kita juga mesti punya keahlian untuk menyelam. Kalau cari gurita cukup duduk disampan menunggu umpan temal batu (replika kepiting laut yang terbuat dari semen) dilahap gurita kemudian kita angkat ke sampan,” papar Roni kepada AcehNews.Net, Jumat (18/10/2018).

Sejak ada kemudahan untuk menangkap gurita itu kata Roni, warga khususnya di Kampung kelahirannya lebih banyak memilih mencari gurita untuk menafkahi keluarga. Walau tidak dapat banyak setiap kali turun ke laut mencari gurita, namun cukup untuk membeli kebutuhan hari-hari.

“Memang tidak banyak-banyak, paling dua sampai empat kilo gurita, kalau dijual sudah dapat uang Rp260 ribu,” ujarnya.

Menurut Aliardi salah seorang pembeli gurita di wilayah Desa Bunga, Kecamatan Salang, harga gurita berfarisai tergantung bobot gurita itu sendiri.

“Kalau ukuran A atau berat gurita setengah kilo gram harganya Rp65 ribu, kalau ukuran B bobot dibawah setengah kilo gram Rp40 ribu,” demikian kata Aliardi. (Jen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *