Gubernur Minta Satpol PP dan WH Terus Awasi Pelajar  

BANDA ACEH – Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah meminta Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatuh Hisbah (Kasatpol PP dan WH) di Aceh agar terus mengawasi para pelajar di Aceh agar tidak berkeliaran saat jam sekolah, tidak nongkrong di warung kopi sampai tengah malam, dan melakukan balapan liar.

“Anak-anak kita sebagai generasi muda Aceh ini harus terus diawasi segala tingkah lakunya yang dapat merugikan dirinya maupun lingkungan disekitarnya,” tegas Zaini.

Zaini juga menyampaikan pesan kepada aparat penegak hukum dan seluruh elemen masyarakat bertanggungjawab untuk pemberantasan penyalahgunaan narkoba di kalangan dunia pendidikan. “Aceh dalam keadaan darurat narkoba, apalagi sama-sama kita ketahui 56 persen penghuni penjara di Aceh adalah terpidana narkoba,” sebut Zaini.

Tidak hanya itu, Gubernur juga memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kakanwil Kementerian Agama Aceh untuk meningkatkan kapasitas guru dengan berbagai pelatihan yang menunjang tugas guru. Hal ini untuk mengurangi kesenjangan mutu pendidikan yang masih ditemukan di daerah pedalaman dan terpencil di wilayah Aceh.

Terakhir dalam pidatonya, Gubernur Aceh juga meminta para bupati dan walikota se-Aceh, agar memperhatikan persebaran guru di wilayah masing-masing. “Intinya, jangan sampai guru banyak terpusat di wilayah perkotaan saja, sementara di wilayah pedalaman dan terpencil justru jumlah guru tidak memadai,” kata Zaini lagi mengingatkan.

Sementara, guna mewujudkan pendidikan Aceh berlandaskan dinus Islam, Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai terobosan. Salah satunya mewajibkan guru dan siswa untuk berdoa dan membaca Al-quran. Hal ini merujuk pada status Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus (Otsus) dan memiliki keistimewaan di bidang pendidikan, berdasarkan UUPA dan MoU Helsinki, serta Undang-Undang Nomor  44 Tahun 1999.

“Kepada semua lembaga pendidikan di Aceh, sebelum memulai proses belajar mengajar, guru dan siswa saya wajibkan berdoa dan membaca Al-Quran. Ini sebagai salah satu upaya untuk membentuk karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu, dan beramal, serta berakhlaq mulia,” kata Zaini mengakhiri pidatonya. (agus)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *