Gara-Gara Penyataan di Medsos Dikutip Media, Politisi Partai Aceh Tunding Mantan Kadis Pendidikan Pidie Pencemaran Nama Baik

LHOKSUKON | AcehNews.Net – Politisi Partai Aceh (PA) yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara merasa geram terhadap Pernyataan mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie Murthalamuddin, di sebuah media Online dengan judul Raker PA 2021 dan Pase Meusilak.

Hal ini di sampaikan Razali Abu kepada media ini pada, Selasa (30/3/2021).

Razali Abu atau lebih dikenal dengan sapaan Abu Lapang itu, meminta Murthalamuddin untuk tidak masuk kedalam ranah Partai Aceh (PA) karena dia bukan kader Partai Aceh, biarlah persoalan Partai Aceh menjadi beban tanggung jawab dari pimpinan dan kader Partai Aceh.

Abu Lapang menilai Pernyataan Murthalamuddin yang menyatakan bahwa,” PA sedang bunuh diri di Pase. Pasalnya Bupati Cek Mad adalah ketua PA dan Ketua DPRK juga dari partai yang sama. Bayangkan ketika 15 ribu aparatur menjadi lawan, dan mereka melawan PA kedepan. Dan seperti kita ketahui umumnya penyelenggara pemilu pada tingkat pertama selama ini membela PA baik dengan cara benar maupun main sulap”.

Menurut Abu Lapang, pernyataan tersebut merupakan sebuah pernyataan provokatif yang bisa memicu ketidak stabilan politik di Aceh Utara. Bahkan, katanya lagi, keraguan dan klaim sepihak dari Murthalamuddin yang menyampaikan bahwa penyelenggara Pemilu tingkat pertama membela PA baik dengan cara benar maupun main sulap adalah sebuah pencemaran nama baik penyelenggara Pemilu di Aceh Utara.

“Tentu ini menjadi sangat rawan memunculkan angka Golput di Aceh Utara akibat rendahnya kepercayaan Publik terhadap penyelenggara Pemilu akibat pernyataan provokatif tersebut,” ucap Abu Lapang.

Dalam setiap momen Pemilu ada penyelenggara, ada pengawas Pemilu dan ada pemantau Pemilu disamping ada aparat keamanan yang ditempatkan disetiap TPS, jelas Abu Lapang.

“Kita tahu selama ini Murthalamuddin sedang mencari panggung melobi beberapa partai untuk maju sebagai calon Bupati Aceh Utara,” beber Abu Lapang.

Partai Aceh, kata dia, menghargai semua anak bangsa yang ingin maju menjadi pemimpin daerah tetapi jangan karena keinginan tersebut lantas menghalalkan segala cara termasuk melakukan pembusukan dan membangun opini sesat terhadap kader partai lain.

Sementara itu Murthalamuddin yang di Konfirmasi oleh media ini pada,Rabu (31/3/2021) dirinya mengajak untuk berpolitik secara dewasa.

Mantan Kadis pendidikan Pidie ini mengatakan, melihat kritik sebagai sebuah dinamika. Partai Aceh, kata dia lagi, itu partai di negara demokratis. Bukan partai di negara komunis sehingga tidak boleh di kritik.

“Hebat sekali saya sehingga dengan status Medsos saja bisa merusak stabilitas disana,” ujarnya lagi.

Dirinya juga mengajak melihat situasi Aceh Utara saat ini, sehingga dengan begitu Partai Aceh dapat lakukan introspeksi. Sehingga Partai Aceh tetap menjadi kesayangan rakyat.

“Lihat saja pada Pemilu 2009 ada 33 kursi dari 45 kursi DPRK Aceh Utara yang diraih oleh partai Aceh. Namun hari ini hasil Pemilu 2019 berapa sisanya? Apakah makin maju? Tidak ini menjadi iktibar?

Terkait dengan isu pencalonanya yang bakal maju pada Pemilukada depan, dirinya menjelaskan,”namanya saya mau jadi calon bupati. Sudah pasti cari panggung. Dan pasti melobi partai partai. Jadi apa lagi?”.

Selanjutnya ia mengatakan, politik panik itu tidak menjawab kritik tapi menyerang si pengkritik. “Saran saya selaku pemilih PA. Elit PA Aceh Utara berkacalah pada hasil pemilu .Sehingga bisa sadar bahwa ada yang salah dari pola tindak mereka. Sehingga rakyat makin hari makin menjauh,” demikian tuturnya. (Syahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *