Gajah Liar Kembali Rusak Perkebunan Warga di Pintu Rime Gayo

BANDA ACEH | AcehNews,net – Amukan gajah liar kembali merusak perkebunan milik warga di kawasan Gampong Arul Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Rabu (20/12/2017). Ini merupakan kejadian kesekian kalinya gajah liar merusak perkebunan warga yang notabanenya merupakan kawasan lintasan dan habitat gajah yang dijadikan perkebunan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo yang dihubungi AcehNews,net,Kamis (21/12/2017) mengatakan, menurut keterangan warga, sekira pukul 04.00 WIB sekelompok gajah liar memasuki areal perkebunan masyarakat dan merusaknya.Kemudian warga melaporkan hal itu kepada Danramil setempat dan mengecek kerusakan dan kerugian yang terjadi akibat amukan gajah itu.

Adapun kerugian yang disebabkan, sebut Sapto, berupa kebun pisang seluas kurang lebih 1 hektare dan sebuah rumah gubuk milik warga bernama Karman (59), Petani, warga gampong setempat yang mengalami rusak berat.

”Sebuah kebun seluas kurang lebih 0,5 hektare milik warga bernama M Yusuf (46), Petani, warga setempat, mengalami kerusakan. Tanggul irigasi proyek pengairan sawah baru juga rusak sepanjang lebih kurang 20 meter,” sebutnya.

Untuk menanggulangi amukan gajah liar tersebut, pemerintah kabupaten Bener Meriah berupaya dan bertindak serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah lebih luas kejadian tersebut.

Upaya yang dilakukan selama ini yakni mengusir dan menghalau kelompok gajah liar dengan mendatangkan gajah jinak dari wilayah Saree, Aceh Besar. Secara swadaya, masyarakat juga melakukan patroli dan mengusirnya dengan lampu obor dan petasan.

”Amukan kelompok gajah liar di kawasan Kecamatan Pintu Rime Gayo cukup sulit diatasi karena mengingat kawasan tersebut merupakan jalur migrasi gajah dan di kawasan habitatnya gajah-gajah mengalami kekurangan makanan,” kata Sapto.

Kemudian, lanjutnya, belum ada tindakan yang bisa menghentikan aktivitas gajah liar di kawasan perkebunan dan pergampongan di wilayah kecamatan tersebut dikarenakan daerah tersebut merupakan area habitat gajah.

”Menurut informasi terkini yang kita terima dari Kepala CRU Peusangan, Hidayat Lubis, tim melakukan penggiringan. Posisi gajah sekarang berada di antara Gampong Menderek dan Gampong Singah Mulo,” katanya lagi.

Gajah yang terlihat langsung, sambungnya, berjumlah sekitar 10 ekor, kelompok gajah tersebut juga sudah pecah menjadi beberapa kelompok kecil. Gajah liar ini diperkirakan masih gajah yang sama yang berjumlah lebih kurang 19 ekor.

”Pintu keluar rencana di dua titik yaitu Gampong Menderek dan Gampong Musarapakat, itu menurut Kepala CRU Peusangan. Jalur gajahnya melintasi empat gampong yakni gampong Musarapakat, Singah mulo, Alur Gading dan Menderek,” demikian jelasnya. (haz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *