Gara-Gara Gula Ilegal,
Empat Jam Penumpang BRR Terlantar di Balohan  

SABANG|AcehNews.net – Ratusan penumpang KMP BRR di Pelabuhan Penyeberangan Balohan yang hendak menuju Banda Aceh, Ahad pagi (21/6/2015)  terlantar. Pasalnya di dalam kapal  terdapat gula ilegal yang hendak diseludupkan ke Banda Aceh.

Sekitar 4 jam, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. KMP BBR tidak berlayar seperti jam biasanya. Meski tidak juga berangkat, tiket penumpang, sepeda motor, dan mobil pribadi terus di jual pihak pelabuhan, tanpa ada pemberitahuan kepada penumpang apakah kapal berlayar atau tidak.

Dari pantauan AcehNesw.net di lokasi, di dalam kapal banyak terdapat gula impor dari Thailand yang disusun disetiap sudut   lambung kapal. Dari informasi yang diterima hal itulah yang menyebabkan kapal tidak  juga berlayar, yang seharusnya sesuai jadwal berlayar pada pukul 08.00 WIB.

Pada pukul 09.30 WIB setelah terjadi kesepakatan pihak UPTD Pelabuhan Balohan Sabang, dengan Kapten KMP BRR,  pihak keamanan di pelabuhan dan Kapolsek Balohan, serta perwakilan pemilik gula, alhasil gula illegal yang sudah terlanjur masuk ke dalam kapal segera di turunkan kembali, setelah itu baru kapal bisa berlayar seperti biasa.

Menurut informasi yang diterima media ini dari ABK  Kapal yang tidak mau dituliskan namanya, di lokasi ada sekitar 1.000 sak gula pasir impor dari Thailand yang per saknya dengan berat 50 Kg. Jika dibiarkan kata sumber yang tidak ingin disebut namanya akan mempengaruhi tonase kapal (muatan) saat berlayar, selain itu dengan banyaknya gula masuk ke kapal, banyak sepedamotor dan mobil tidak kebagian tempat parkir dalam kapal dan berdampak pada kapasitas angkutan kapal penumpang tersebut.

Mariyam salah satu penumpang KMP BRR yang hendak menuju Banda Aceh, saat ditanyai perempuan paruh baya ini mengungkapkan kekesalannya akibat keterlambatan keberangkatan KMP BRR hingga 4 jam.

“Seharusnya pihak kapal tidak membiarkan gula-gula itu dimasuk ke dalam kapal jika tidak mau mengangkutnya, kalau sudah begini kami penumpang yang dirugikan waktunya, saya dan suami dari jam 06.00 pagi sudah turun kepelabuhan hingga sekarang (10.30 wib –red) belum juga berangkat karena gula belum habis turun dari kapal,” kata Mariam agak kesal.

Gula ilegal tersebut merupakan gula impor dari Thailand, yang hanya di perbolehkan beredar di Sabang. Namun entah bagaimana caranya gula-gula ilegal  yang sekitar seribuan sak itu bisa masuk leluasa ke dalam kapal meski ada pihak keamanan di pelabuhan. (fitri)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *