Diver dan Warga Aceh Tolak Angkat Kapal Sophie

BANDA ACEH – Belasan pencinta alam bawah laut dan divers di Banda Aceh menggalang kepedulian warga Banda Aceh dengan mengumpulkan tanda tangan warga menolak rencana pengangkatan bangkai Kapal Kargo Sophie Rickmers yang kini berada dibawah laut perairan Sabang.

Koordinator aksi penggalangan tanda tangan, Nurjannah Husien mengatakan, aksi ini sekaligus juga untuk mengingatkan masyarakat bahwa ada sejarah penting yang ada di bawah laut Sabang, dan sejarah itu perlu dijaga untuk anak cucu.

“Penggalangan tanda tangan ini berawal dari keinginan Pemerintah Kota Sabang untuk melakukan survey dan mengangkat bangkai kapal, dan ini kita tidak setujui, karena selain sebagai sejarah yang tidak boleh hilang, kini bangkai kapal juga menjadi pelindung bagi ikan-ikan dan terumbu karang di sana,” ujar Nurjannah, Senin kemarin (24/11).

Sejak pemerintah Kota sabang mengeluarkan surat permohonan izin kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, pekan lalu, perempuan yang juga seorang diver ini mengatakan, ia dan kawan-kawannya, sudah mulai menggalang kekuatan untuk menolak rencana itu.

“Selain dengan mengumpulkan tanda tangan warga, kita juga sudah menyebarkan petisi meminta Menteri Susi untuk tidak mengabulkan permohonan Pemko Sabang tersebut, dan petisi ini kami sebar secara online,” jelasnya.

Selain di Kota Banda Aceh, penggalangan tanda tangan juga dilakukan di Kota Sabang. Tujuan dari penggalangan tanda tangan dari warga ini tak lain untuk menolak pengangkatan kapal Sophie yang telah menjadi saksi sejarah Perang Dunia ke-II di perairan Aceh.

Sophie adalah kapal bermesin uap buatan Jerman 1920. Kapal ini karam di perairan Sabang, Aceh, pada Perang Dunia II pada 1940, dengan ditenggelamkan oleh krunya, demi mencegah penyitaan oleh Belanda. Sekarang, ia menjadi sumber kehidupan, terumbu karang, dan lokasi bergengsi bagi wisata selam.  (dara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *