Bisnis Kafe dan Pengolahan Kopi,
Dengan Modal Rp500 Ribu, Kini Fadli Raup Untung Rp5 Juta/Bulan

AcehNews.Net – Sejak Kecil, kopi adalah tanaman yang akrab dengan pengusaha muda yang masih duduk dibangku kuliah ini. Bermodal keyakinan dan serius, dengan Rp500 ribu, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Jurusan Agroteknologi ini pun memulai usaha kopi Arabika Gayo di Kota Meulaboh, Aceh Barat.

Adalah Fadli Auliansyah atau yang akrab disapa Fadli oleh teman-teman sekampusnya ini terbilang berani. Kalau orang lain sebelum menjalankan usaha mikir modal yang besar, Fadli justru memulainya dengan modal kecil, yaitu sebesar Rp500 ribu.

Fadli.|Istimewa

Fadli.|Istimewa

Enam bulan sudah berjalan usaha kafe nya ini, modal pun sudah balik kembali, dan kini bisnis nya ini sudah meraup untung Rp5 juta/bulan.

“Awalnya saya menjadikan bisnis ini sebagai usaha sampingan. Tetapi melihat prospek yang cukup menjanjikan, akhirnya saya memilih serius menjalaninya dan hasilnya sedang saya nikmati sekarang. Alhamdulillah, setelah menyelesaikan S-1, saya berniat akan mengembangkan usaha saya ini lebih besar sehingga bisa menampung banyak tenaga kerja,” kata Fadli kepada AcehNews.net beberapa waktu lalu di Banda Aceh.

Modal yang paling utama untuk menjalani bisnis kopi Arabika Gayo,  dimulai pria kelahiran Takengon, 03 Agustus 1993, dengan memiliki wawasan tentang kualitas dan pengolahan biji kopi yang baik.

Kalau Anda berjalan-jalan di Kuta Padang, Meulaboh, Aceh Barat, jika penasaran ingin merasakan nikmatnya kopi bikinan Fadli dan kawan-kawan, singgah lah di Kafe Meukuta Kupi, di Jalan Sultan Iskandar Muda.

“Sejak kecil kopi sudah bersama hidup saya, karena tanah kelahiran saya penghasil kopi Arabika terbaik di Aceh. Kopi pun sudah menjadi filosofi hidup saya. Ini modal paling besar yang saya miliki. Jadi kenapa saya tidak berbisnis kopi? Itu yang saya pikirkan saat itu, saya memulai di Kuta Padang, Meulaboh, Aceh Barat,” cerita Fadli.

Lanjutnya, jika mau sukses berbisnis harus berani memulainya. Katanya lagi, masalah modal jangan sampai menghambat keinginan untuk berbisnis.

“Memulai usaha jangan pikir modal yang besar. Kalau menurut saya sesuaikan saja dengan kemampuan kita, terpenting itu wawasan kita, sejauh mana pengetahuan kita tentang usaha yang ingin kita jalankan,” ujar Fadli berbagi.

Bersama patner bisnisnya Fadli memulai usaha kafenya dengan modal Rp500 ribu. Dari kafe kecil kini sudah merambah mengolah kopi Arabika untuk dijual di luar daerah Aceh.

“Kami sedang mengembangkan pengolahan kopi, produksi kopi dan menjualnya ke Kota Badna Aceh dan di luar Aceh. Selain mengembangkan usaha kafe yang menyediakan kopi espresso racikan kami sendiri di Kuta Padang,” sebut Fadli.

Pria berusia 22 tahun ini kepada AcehNews.net mengataka, membangun bisnis dengan kafe bisa juga dikembangkan dengan mengolah kopi sendiri.

“Saya menjual biji dan bubuk kopi ke beberapa kafe dan warung kopi di Kota Banda Aceh sampai ke Bali, selain menyediakan tempat bagi penikmat kopi Arabika di Kuta Padang, Meulaboh,” kata Fadli.

Awal menjalankan usaha ini, Fadli membeli kopi dari pemasok kopi Arabika di Takengon, kota Kelahirangnya, sebanyak 5  kilogram dengan harga Rp500 ribu, bermula dari modal itu akhirnya dia bisa mengembangkan rumah produksi kopi sendiri dan kafé di Kuta Padang, Aceh Barat.

“Satu lagi, jika mau sukses berbisnis jangan malu berkumpul dengan pebisnis kopi lainnya, guna sharing ilmu dan pengalaman, karena selain modal rupiah, wawasan dan network juga perlu,”demikian kata Fadli menutup percakapan sambil melayani tamu di kafenya. (nita juniarti)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *