BPOM Aceh Tegaskan Takjil di Sabang Aman Dikonsumsi

SABANG | AcehNews.net – Pemerintah Kota Sabang bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah tempat penjualan penganan berbuka puasa di sejumlah lokasi di Kota Sabang, Sabtu (18/5/2019).

Giat operasi pengawasan pihak BPOM Aceh yang juga didampingi Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan Kota Sabang melakukan pengawasan makanan mulai dari pasar pagi hingga penjulan takjil buka puasa pada sore hari di jalan perdagangan kota Sabang.

Terlihat tim BPOM Aceh langsung mengabil sampel makanan dan minuman penganan berbuka puasa untuk dilakukan uji sampel pihaknya dalam memastikan penganan yang di jual tidak mengandung bahan berbahaya.

Pada pelaksanaan operasi pengawasan tersebut petugas tidak menemukan makanan yang mengandung bahan pengawet (formalin) serta zat yang berbahaya lainnya. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kota Sabang, Zakaria usai melaksanakan operasi pengawasan takjil bersama tim BPOM Provinsi Aceh di Kota Sabang.

Sekda Kota Sabang menambahkan, Pemerintah Kota Sabang berterimakasih kepada BPOM Aceh yang telah hadir di Sabang dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai institusi pengawas obat dan makanan untuk melakukan pengawasan, agar takjil yang dijual pedagang tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.

“Dari hasil uji yang dilakukan oleh BPOM Aceh dan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan, ini perlu kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat, dimana zat-zat yang berbahaya, terutama bagi anak balita, apabila makanan tersebut tidak aman dari bahan-bahan yang berbahaya ini akan berpengaruh dalam waktu yang lama bagi kesehatan,” kata Sekda.

Sementara itu dihadapan awak media Kepala BPOM Banda Aceh, Zulkifli menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan tugas dalam rangka melanjutkan pengawasan makanan takjil bulan puasa sudah mencapai 13 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh.

“Hari ini kami telah melaksanakan tugas yang didampingi Sekda dan telah melaksanakan penelitian serta uji kelayakan makanan takjil bulan puasa, mulai dari pusat pasar pada siang hari dan pada sore hari, kami melakukan pengujian khususnya bagi pedagang yang menjajakan makanan siap saji,” terangnya.

Pada pagi hari pihaknya menduga ada beberapa makanan yang mengandung zat berbahaya seperti Formalin khusunya pada jenis makanan Kerupuk Tempe, dan seperti mie Aceh ini akan kami lakukan uji laboratorium lanjutan untuk mengetahui seberapa besar kandungan yang terkandung pada makanan tersebut.

“Adapun pihaknya menemukan dugaan adanya campuran zat berbahaya dalam makanan seperti dalam kerupuk tempe, semua itu bukan produksi Sabang, melainkan pemasukan dari luar pulau Sabang. Untuk Sabang sendiri semua jenis makanan yang dijajakan maupun produk mie Aceh masuk dalam kategori aman dikonsumsi masyarakat” demikian kata Zulkifli. (Ra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *