BkkbN Bentuk Sekolah Siaga Kependudukan di SMAN 10 Fajar Harapan

BANDA ACEH | AcehNews.net – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh meluncurkan Sekolah Siaga dan Pojok Kependudukan di SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Jumat (24/11/2017).

Turut hadir Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BkkbN Pusat, Dr. dr. M. Yani, M.Kes, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd beserta Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk), Irma Dimyati SE, MSi dan Kabid Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN), Faridah SE, MM, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Syaridin S.Pd, M.Pd, Kadis P3AP2KB Kota Banda Aceh, dr. Media Yulizar MPH, dan Kepala Sekolah SMAN 10 Fajar Harapan, Muhibbrur S.Pd, M.Pd.

Deputi KS-PK, dr. M. Yani, M.Kes, PKK mengatakan, mengapa Sekolah Siaga dan Pojok Kependudukan diluncurkan di sekolah, karena ada satu misi yang diemban BkkbN membawa isu kependudukan dalam arus utama pembangunan.

“Selama ini pembagunan berorientasi tidak pada kependudukan dan seharusnya untuk kepentingan masyarakat. Penduduk bukan objek tetapi sebagai subjek atau penikmat pembangunan. Satu saat anak-anak kami inilah yang akan jadi pemimpin. Saat menjadi pemimpin keputusan yang diambil pastikan untuk kepentingan penduduk,” pesan mantan Kaper BkkbN Aceh kepada para siswa SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh.

Sementara itu Kaper BkkbN Aceh, Sahidal Kastri, menambahkan, isu kependudukan tidak masuk dalam mata pelajaran baru, tetapi terintegrasi di dalam mata pelajaran lainnya. Diharapkan para siswa bisa memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing siswa, serta menumbuhkan sikap bertangung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan.

“Anak-anak kami ini cikal bakal pemimpin masa depan. BkkbN mengagasi agar penerapan Materi pendidikan kependudukan lewat Sekolah Siaga Kependudukan maupun Pojok Kependudukan bisa masuk ke sekolah-sekolah di Aceh. Selama ini Pojok Kependudukan baru menjangkau 10 sekolah di Aceh Tengah. Program ini juga akan menjangkau sekolah-sekolah lain di Aceh,” ucapnya.

Sementara itu Walikota Aminullah Usman pada pidato sambutannya menyambut baik gagasan BkkbN tersebut. Karena menurut Aminullah, kesadaran akan pengendalian kependudukan memang harus ditanam kepada anak-anak usia dini yang merupakan generasi selanjutnya.

Lanjutnya, tingkat kemiskinan dan pengangguran, tidak terlepas dari faktor pengendalian penduduk yang kurang baik. Hal tersebut juga sangat berdampak terhadap kualitas pendidikan anak. Oleh karena itu program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) harus digalakkan dan dilakukan sosialisasi lebih gencar lagi.

Sebut Aminullah, angka pengangguran di Banda Aceh mencapat 12 persen, hal ini menjadi salah satu masalah besar bagi Banda Aceh sebagai ibukota provinsi. Selain itu angka kemiskinan Banda Aceh sebesar 7,4 persen, juga menurutnya, masih menjadi masalah.

“Kedua hal tersebut tidak terlepas dari angka kependudukan yang kurang terkendali. Oleh karena itu kehadiran Sekolah Siaga Kependudukan ini dapat mengendalikan jumlah penduduk di kota ini yang nantinya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan mutu pendidikan anak,” demkian ujar Walikota Aminullah. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *