Beternak Jangkrik Usaha yang Menjanjikan di Aceh

AcehNews.net|KUALA SIMPANG – Beternak jangkrik bukan lah usaha yang membutuhkan modal besar. Namun jika digeluti secara serius sangat menguntungkan. Seperti apa potensi beternak jangkrik yang dilakoni Sahrul di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Simak ulasannya dibawah ini.

Seperti hari-hari biasa, Sahrul, peternak jangkrik di Desa Salahaji, Kecamatan Sei Liput, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, merawat dan memberi makan jangkrik yang diternakannya di halaman depan rumahnya.

Anak-anak jangkrik. | Viona Sekar Bayu

Anak-anak jangkrik. | Viona Sekar Bayu

Pengakuan Sahrul, bermodal Rp1 juta, dia mulai membuat kotak yang terbuat dari triplek. Membeli bibit jangkrik sebanyak 4 Kilogram, makanan jangkrik, dan serta membuat kandang sederhana, tempat kotak-kotak dari triplek diletakan, agar terhindar dari angin dan hujan.

“Saya membeli bibit jangkrik jantan dan betina sebanyak empat kilogram yang kemudian saya masukan ke dalam kotak terbuat dari triplek. Di dalam kotak-kotak tersebut terdapat bekas tatakan telur ayam. Kemudian, kotak-kotak ini saya letakan di dalam kandang di depan halaman rumah, agar tidak diterpa angin dan hujan,” ujar Sahrul kepada AcehNews.net beberapa waktu lalu di Desa Salahaji, Kecamatan Sei Liput.

Setiap hari, Sahrul memberi makan jangkrik dengan pur ayam atau makanan untuk anak ayam. Sesekali memberi makan jangkrik dengan ubi kayu dan rumput.  Setelah 40 hari jangkrik betina akan bertelur di tatakan telur yang berpasir.

Pasir berisikan telur kemudian diayak. Kemudian telur-telur tersebut dipindahkan ke dalam, kotak triplek yang masih kosong. Telur-telur dalam kotak itu akan menetas, menghasilkan anak-anak jangkrik yang sekitar 2 bulan kemudian sudah siap dipanen.

“Sekali bertelur satu ekor jangkrik betina bisa mengeluarkan ratusan butir telur. Dan selama hidupnya jangkrik bertina setiap hari akan bertelur. Telur setiap hari bisa diambil, dibesarkan, dan dikembangbiakan lagi,” jelasnya .

Jangkrik yang sudah siap dipanen dengan usia dewasa dijual Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per Kilogram. Dan sehari, kata Sahrul dia bisa memanen rata-rata 6 Kg jangkrik. Atau sehari Sahrul bisa mendapatkan sekira Rp300 ribu hingga Rp420 ribu.

Umumnya jangkrik-jangkrik ini digunakan sebagai makanan burung dan ikan. Usaha beternak jangkrik Syahrul belum mampu memenuhi permintaan pasar dari Aceh Tamiang dan maupun daerah lainnya di Aceh. Akunya, pesanan jangkrik terus mulai berdatangan, sehingga membuat Sahrul ingin terus mengembangkan usahanya ini sehingga bisa memenuhi permintaan pasar. (viona)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *