Di Gayo Lues,
Besok, Saman 10.001 Penari Akan Pecahkan MURI

BLANGKEJEREN | AcehNews.net – Setelah terpilihnya Aceh sebagai salah destinasi wisata halal terbaik dunia versi International Travel Week (ITW) di Abu Dhabi Uni Emirat Arab tahun 2016 lalu, Aceh terus berbenah diri, mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menarik, yang berbasis halal bagi setiap wisatawan.

Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bersama Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan berbagai promosi wisata guna mengenalkan berbagai daya tarik wisata yang berkarakter daerah dan alam, salah satunya pagelaran Saman 10.001 penari yang akan berlangsung Ahad esok, 13 Agustus 2017.

Bupati Gayo Lues H. Ibnu Hasyim, Sabtu (12/08/2017) mengatakan, hajatan Saman 10.001 penari akan dipusatkan di Stadion Seribu Bukit Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues yang merupakan kelanjutan dari kesuksesan Saman 5.057 penari yang pernah digelar pada 2014 silam dan tahun ini akan kembali tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Adanya penyelenggaraan Saman 10.001 penari, sebut Ibnu sebagai salah satu upaya dan komitmen Pemerintah Kabupaten Gayo Lues bersama Pemerintah Aceh dalam rangka melestarikan, memelihara dan mempromosikan Tari Saman sebagai identitas daerah serta meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap tarian Saman yang telah mendunia.

Kata dia, penyelenggaraan Saman 10.001 penari pada tahun ini, selain disuguhkan dengan jumlah penari yang begitu banyak, serta masyarakat dan wisatawan yang hadir ke Gayo Lues diharapkan bisa lebih dekat mengenal keindahan kabupaten yang dikenal dengan sebutan “Negeri Seribu Bukit”. Mulai dari keindahan panorama alam, kuliner tradisional, dan kopi Arabika Gayo, serta berbagai produk unggulan lainnya, sebagai daya tarik wisata dan budaya.

“Gayo Lues yang terkenal dengan perpaduan alam dan hawa sejuk, juga tidak lepas dari destinasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Objek ini telah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi dataran tinggi ini,” ungkap Ibnu.

Lanjut Bupati Gayo Lues, adanya hajatan tari Saman ini, diharapkan juga banyak melirik wisatawan agar dapat berlama-lama di Gayo Lues dan menjajal berbagai objek wisata, serta mengeksplore sejarah panjang kehadiran tari Saman yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Dunia.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi secara terpisah di Bandara Rembele mengungkapkan, kegiatan atraksi Saman 10.001 penari yang sudah menjadi bagian dari Calendar of Event (CoE) Aceh mampu menggugah masyarakat luas, baik wisatawan nusantara dan juga wisatawan mancanegara.

“Melalui pagelaran Saman 10.001 penari di Gayo Lues, kita harap semangat hajatan ini dapat menggugah masyarakat, khususnya para remaja Aceh agar selalu mengingat Syech Saman yang telah berhasil mengharumkan negeri melalui karya terbaiknya, sekaligus bersemangat dalam membangun daerah menuju cita-cita anak negeri sesuai dengan gerakan Saman yang dinamis dan enerjik,” ucap Reza.

Selain itu, Reza juga memiliki harapan momen Saman tersebut bisa menjadi kesempatan luas dalam mempromosikan dan mengenalkan Gayo Lues sebaga daya tarik kunjungan wisatawan secara besar-besaran termasuk lewat media sosial.

“Kehadiran wisnus atau wisman ke Gayo Lues untuk melihat langsung tari Saman ini, juga harus dikemas semenarik mungkin sehingga mereka tidak hanya mengenal dan belajar langsung gerakan tarian Saman dengan masyarakat lokal, tapi dapat memahami filosofi setiap gerakan tari Saman yang penuh makna, sambil menikmati suguhan kuliner daerah,” demikian pungkasnya. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *