Belasan Nelayan Aceh yang Ditangkap di Myanmar Belum Bisa Ditemui

BANDA ACEH | Aceh news.net – Panglima Laot, lembaga yang menaungi nelayan di Aceh, menyatakan belasan nelayan yang ditangkap otoritas Myanmar pekan lalu belum bisa ditemui hingga saat ini.

“Informasi yang kami terima tim KBRI Yangon, Myanmar belum bisa menemui nelayan Aceh yang ditangkap di negara itu,” kata Miftach Cut Adek, Wakil Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh di Banda Aceh, Senin (12/11).

Miftach mengatakan, KBRI Yangon sudah menugaskan pejabat fungsi protokol dan konsuler beserta dua staf lokal guna berkoordinasi dan menjumpai langsung para nelayan yang ditahan tersebut.

Namun, kata Miftach, mereka mengalami kesulitan karena belum ada persetujuan tertulis dari pihak terkait dalam hal ini adalah Menteri Dalam Negeri Myanmar.

KBRI Yangon juga sudah berusaha menghubungi Menteri dalam Negeri Myanmar melalui kepala protokol Menteri Dalam Negeri, namun belum mendapatkan respons.

Karena sulitnya birokrasi di Myanmar, KBRI Yangon telah berkoordinasi Kementerian Luar Negeri meminta agar Kedutaan Myanmar di Jakarta menjembatani komunikasi Otoritas Kawthoung, Myanmar.

“Sampai saat ini, tim KBRI Yangon beserta dua staf lokal masih berada di Kawthoung serta mengupayakan agar bisa bertemu secara langsung dengan para nelayan WNI yang ditahan tersebut,” kata Miftach.

Sebelumnya, 16 nelayan asal Idi, Aceh Timur, dilaporkan ditangkap ditahan di Kantor Polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar, sejak Selasa 6 November lalu.

Ke-16 nelayan yang dilaporkan ditangkap tersebut yakni Jamaluddin, Nurdin, Samidan, Efendi, Rahmat, Saifuddin, Nazaruddin, Syukri, Darman, Safrizal, Umar, M Aris, Jamaluddin, Sulaiman, M Akbar, dan Paiturahman.

Mereka melaut dengan Kapal Motor (KM) Bintang Jasa yang berangkat dari Kuala Idi, Aceh Timur, pada 31 Oktober 2018.

Mereka ditahan karena diduga masuk perairan Myanmar tanpa izin. (Antara/Gatra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *