Aceh 300 Kasus
Banda Aceh Tertinggi Penderita HIV/AIDS  

BANDA ACEH – Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’adudin Djamal saat membuka acara workshop Warga Peduli AIDS di Aula Balai Kota Banda Aceh, Sabtu (15/11) menyebutkan, angka penderita virus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh meningkat, kini jumlah itu telah mencapai 30 penderita. Tujuh diantarannya sudah meninggal dunia.

Rincinya, kasus yang bagaikan fenomena gunung es ini, 21 penderita HIV/AIDS adalah laki-laki dan sisanya sembilan penderita lagi perempuan. Illiza berharap masyarakat peduli dengan kondisi ini dan bersama-sama dengan Pemerintah Kota (Pemko) melakukan upaya-upaya pencegahan.

Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh, Asmawati Ahmad menyebutkan dalam workshop tersebut,  sekarang tidak ada satupun Kabupaten/Kota di Aceh yang terbebas dari Virus HIV/AIDS. Seluruh Aceh penderita HIV/AIDS melonjak tanjam.

“Banda Aceh termasuk dalam kategori tertinggi penderita HIV/AIDS kemudian diikuti oleh Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Tahun 2014 Aceh hanya menemukan 1 kasus, sedangkan tahun 2014 ini kita telah menemukan 300 kasus HIV/AIDS di Aceh,” paparnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dr. Media Yulizar mengatakan, saat ini di Banda Aceh telah membuka pelayanan konseling dan tes HIV/AIDS. Sebut dia, di Pukesmas Kuta Alam telah dibuka layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Sedangkan di Pukesmas Meuraxa dan Pukesmas Kopelma Darussalam baru ada pelayanan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Pengelola Program KPAK Banda Aceh Munzir mengatakan, workshop warga peduli AIDS ini dilakukan kepada perwakilan kader seluruh kecamatan yang nantinya para kader juga dapat mensosiliasisasikan lagi ke setiap mayarakat yang ada di wilayah mereka.

“Kami berharap warga peduli AIDS ini ikut berpartisipatif bekerja bersama dengan kami untuk menghambat lajunya pertumbuhan penderita HIV/AIDS di Kota Banda Aceh. Karean cara paling efektif untuk menghambat lajunya pertumbuhan HIV/AIDS ini hanya dapat dilakukan melalui pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka,” ujarnya.

Dikatakannya, salah satu permasalahan di masyarakat saat ini adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap jalur masuknya virus HIV/AIDS, seperti pergaulan bebas remaja yang semakin meningkat dan pengguna narkoba.

Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banda Aceh, Sabtu (15/11) mengadakan workshop warga peduli AIDS di Aula Balai Kota Banda Aceh. Acara diikuti sekira 120 orang yang merupakan perwakilan dari sembilan kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh dan unsur pemuda serta mahasiswa. (zoel m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *