Avsec Bandara Merauke Gagalkan Penyeludupan Burung Kakatua

MERAUKE | AcehNews.net – Aviation Security (AVSEC) Bandar Udara Kelas I Mopah Merauke menggagalkan penyelundupan belasan ekor satwa langka dan dilindungi, burung kakatua putih asal Merauke dengan tujuan Jayapura, Jum`at kemarin (8/9/2019) pukul 08.00 WIT.

Kepala seksi keamanan penerbangan dan pelayanan darurat kantor UPBU Kelas I Mopah Merauke, Herman Joseph Aris H, SE kepada AcehNews.net mengungkapkan, kronologinya petugas AVSEC yang sedang berdinas mendapat informasi dari petugas gudang lini kargo bahwa ada sebuah barang mencurigakan berupa karton dibungkus plastik hitam diletakkan di belakang toilet gudang kargo.

Petugas Avsec yang berdinas, Yuliana Gebze langsung melaporkan penemuan barang tersebut kepada kanit Avsec, Mahardika kemudian berkoordinasi dengan kasi keamanan penerbangan dan pelayanan darurat kantor UPBU Kelas I Mopah Merauke.

“Kami bersama-sama tim KSDA, KP3 menelusuri siapa yang membawa karena belum diketahui pemilik barang tersebut maka petugas Avsec membawa barang ke dalam ruang keberangkatan kargo. Kami periksa disana sama-sama,” terangnya di ruang kerjanya, Sabtu (9/11/2019).

Bersama karantina pertanian, tim memeriksa isi barang yang kemudian diketahui burung kakatua putih sebanyak 15 ekor, diantaranya masih ada yang belum memiliki bulu (anakan).
Setelah diketahui bukan barang bahaya, petugas Avsec membuat berita acara serahterima kepada karantina pertanian kelas I Merauke.

KSDA langsung melapor pihak penegak hukumnya dan penegak hukum KSDA sudah melihat barang. Akhirnya diketahui yang memasukkan barang berisi satwa dilindungi itu merupakan petugas kargo berinisial YH.

“Ada bahasa yang mengatakan bahwa dia (YH) disuruh orang dari salah satu instansi. Yang bersangkutan sedang diinterogasi dan akan diproses supaya mempertanggungjawabkan. Tentu ada sanksi,” tegas Herman.

Dia berencana Senin (11/11/2019) akan menyampaikan kepada pihak ketiga dalam hal ini PT. Marsyavin agar memberikan sanksi kepada YH untuk tidak beroperasi lagi di bandara. Ranah hukumnya diproses LHK untuk ditindaklanjuti sebagai efek jera.

“Ini menunjukkan ada perubahan besar yang kuat terhadap pengamanan di bandara. Apalagi kita sudah menggunakan terminal baru, kita terus tingkatkan pengamanan. Sebanyak 56 personil Avsec dibagi 3 shift. Kami selalu patroli gabungan setiap 1-2 jam,” demikian pungkas Herman. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *