Anies Baswedan: Hilangkan Praktek Mencotek  Pada Siswa  

BANDA ACEH|AcehNews.Net – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Anies Baswedan mengatakan, Ujian Nasional bukan lagi penentu dalam kelulusan melainkan hanya pemetaan terhadap pendidikan di Tanah Air. Untuk itu dia meminta kepada para pendidik, agar menumbuhkan kejujuran kepada siswa dan menghilangkan praktek mencontek saat ujian.

“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam UN, yakni memetakan kinerja akademis dan kinerja integritas. Artinya, kami ingin menumbuhkan kejujuran kepada semua siswa dan menghilangkan praktek mencontek saat ujian,” kata Anies Baswedan di sela-sela wisuda siswa Yayasan Sukma Bangsa di Kabupaten Pidie, Rabu (27/5/2015).

Turut hadir dalam wisuda Sekolah Sukma Bangsa angkatan ke-6 , Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Ferry Mursyidan Baldan, Jaksa Agung RI M, Prasetyo, Anggota Komisi III DPR RI, M. Nasir Djamil, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo, serta Bupati Pidie, Sarjani Abdullah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada kesempatan itu banyak menyingung soal kualitas pendidikan baik itu tenaga pendidik maupun peserta didik. Menurut Anies, prestasi peserta didik harus dilihat dari semua komponen jangan hanya pada enam bidang studi yang diuji pada UN yang telah berlalu beberapa waktu lalu.“Artinya,  prestasi siswa  harus dilihat secara menyeluruh,” jelasnya.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah melalui pidato yang dibacakan, Asisten I Setda Aceh, Iskandar A. Gani mengatakan, untuk membangun masa depan bangsa yang lebih cerah, perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci utamanya.

Lanjut Zaini Abdullah, sektor pendidikan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Aceh. Bahkan untuk tahun ini, anggaran pendidikan paling banyak mendapat perhatian dari Pemerintah Aceh.  “Perhatian itu kami berikan karena besar sekali harapan kami untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat pendidikan di Indonesia,” tutur Gubernur Aceh.

Selama beberapa tahun terakhir ini, berbagai peningkatan sektor pendidikan di Aceh sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Meski demikian, menurut Zaini Abdullah, Pemerintah Aceh tetap menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan dunia pendidikan di Aceh, antara lain terkait distribusi guru yang belum merata dan kualitas guru yang masih perlu ditingkatkan.

Untuk memecahkan masalah ini,  menurutnya, seluruh Dinas Pendidikan di Aceh akan bahu membahu melakukan peningkatan kapasitas dan kemampuan guru melalui berbagai pelatihan. “Kami mengharapkan Menteri Pendidikan, jika program peningkatan kualitas guru ada dalam program nasional, kami berharap Aceh bisa dijadikan sebagai salah satu prioritas utama,” harap Gubernur Aceh.

Menurutnya, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan, kualitas guru di Aceh meningkat, maka kualitas pendidikan di provinsi terujung Pulau Sumatera ini pasti akan lebih baik lagi. (agus)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *