Alhamdulillah, Genjatan Senjata di Aleppo Diperpanjang 72 Jam

Gencatan senjata yang terjadi membuat kota Aleppo lebih tenang dan mengurangi jumlah kematian.

ALEPPO — Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata di provinsi utara Suriah, Aleppo. Sebelumnya, pada Jumat (6/5), Rusia mengumumkan perpanjangan gencatan senjata di Aleppo selama 72 jam yang berlaku pada Sabtu (7/5) pukul 00.00 waktu setempat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan, penghentian permusuhan telah mengurangi kekerasan di Aleppo. Oleh karena itu, AS berkomitmen menjaga hal tersebut selama mung kin.

“Sementara kami menyambut ekstensi baru-baru ini, tujuan kami adalah mendapatkan titik di mana kita tidak lagi harus menghitung jam dan bahwa penghentian permusuhan sepenuhnya dihormati di seluruh Suriah,” ujar Kirby, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (7/5).

Perpanjangan ini memperpanjang gencatan senjata 48 jam yang berlaku pada Rabu tengah malam waktu Damaskus yang seharusnya berakhir pada Sabtu tengah malam.

Gencatan senjata tersebut diumumkan setelah dua pekan bentrokan menewaskan hampir 300 warga sipil.

Seperti diberitakan laman BBC News, gencatan senjata yang terjadi membuat kota Aleppo lebih tenang dan mengurangi jumlah kematian yang terjadi. Seorang pedagang bernama Sameh Tutunji mengatakan kepada Reuters, ia bisa membuka kembali tokonya dan orang-orang dapat sedikit bernapas lega . “Kami tidak mendengar penembakan dan pemboman yang sebenarnya telah membuat kami terbiasa,” katanya. Namun media pemerintah dan monitor justru mengungkapkan, adanya satu orang tewas dalam penembakan oleh pemberontak pada Rabu (4/5) malam.

Penghentian permusuhan nasional ini merupakan bagian dari upaya internasional untuk membangun gencatan senjata luas yang diperkenalkan pada akhir Februari 2016.

Gencatan senjata ditengahi oleh AS dan Rusia yang berada di sisi berlawanan dalam perang Suriah tersebut.

Rusia mengatakan pada Rabu lalu, telah menarik sekitar 30 pesawat dari pangkalan udara di Suriah, termasuk semua pesawat SU-25 yang ditempatkan di sana. Militer Rusia kemudian mulai menarik sebagian besar pasukannya dari Suriah pada Maret, enam bulan setelah meluncurkan kampanye udara untuk membantu Presiden Suriah Bashar al- Assad.

Sebelum perang saudara dimulai lima tahun lalu, Aleppo, yang berada di utara-barat Suriah adalah kota penting sebagai pusat industri dan keuangan negara. Menurut data UNHCR di bulan April 2016, jumlah orang yang tewas akibat konflik berdarah di Suriah telah mencapai 10.381 orang, sedangkan jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa negara mencapai 4.842.896 orang.   rep: Melisa Riska Putri, ed: setyanavidita livikacansera

Pertempuran Sporadis

Gencatan senjata seharusnya tidak hanya mencakup kota Aleppo saja, tapi distrik sekitarnya juga.

Meski terjadi gencatan senjata, namun pertempuran terus terjadi di beberapa lokasi di seluruh provinsi Aleppo.

Pada Jumat (6/5), kelompok pemberontak Suriah front al-Nusra berhasil merebut desa strategis Khan Touman, di luar kota Aleppo yang berpotensi membuka rute pasokan baru ke daerah yang dikuasai pemberontak.

Penguasaan ini juga membuka rute pasokan alternatif ke daerah yang dikuasai pemberontak, menghubungkannya ke daerah- daerah Idlib yang juga dikendalikan oleh oposisi.

Pasukan pemerintah Suriah telah berusaha mengepung pemberontak di kota dengan memotong mereka dari rute pasokan di utara. Sebuah sumber mengatakan kepada Al Jazeera, kelompok-kelompok yang terlibat dalam serangan tersebut termasuk Ahrar al-Sham, Ajnad al- Sham dan faksi-faksi lain dibawah komando Tentara Conquest.

Kelompok hak asasi yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, lebih dari 73 orang tewas dalam bentrokan di Khan Touman dan desa-desa sekitarnya.

Termasuk, setidaknya satu bom bunuh diri al-Nusra.

Aksi kelompok ini membuat jumlah korban tewas dari pemerin tah 30 orang dan 43 orang dari pemberontak. Sedangkan, puluhan orang dari kedua sisi terluka.   ed:Setyanavidita Livikacansera (republika.co.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *