Alasan Kesehatan, 94 Rohingya Ditolak Mendarat di Aceh Utara

LHOKSUKON | AcehNews.net – Sebanyak 94 WNA asal Myanmar etnis Rohingya yang Terdampar di pesisir pantai Aceh Utara sejauh 4 Mil yang ditemukan oleh tiga nelayan awak kapal KM. Nelayan bernomor 2017.811, tidak jadi di evakuasi ke darat yang sebelumnya akan di evakuasi melalui TPI Dayah Tuha Kecamatan Syamtalira Bayu.

Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro kepada AcehNews.net, pada Rabu malam di TPI Dayah Tuha Kecamatan Syamtalira Bayu mengatakan, bahwa pihaknya setelah melakukan koordinasi bersama stekhokder yang memutuskan untuk tidak akan melakukan pendaratan terhadap 94 WNA tersebut dengan berbagai pertimbangan.

“Kita hanya memberi bantuan logistik saja, makan dan minum. Rencana besok kita akan memdatangkan mekanik untuk memperbaiki kapal, setelah itu kita lengkapi logistik nya termasuk BBM, kita akan dorong lagi keluar dari perairan Indonesia di bawah pengawalan Lanal
atau Polair,” kata Danrem.

Lanjutnya, pihaknya juga khawatir dengan kondisi kesehatan WNA apalagi saat ini sedang dalam kondisi darurat Covid-19.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Risawan Bentara mengatakan, ini adalah keputusan bersama untuk tidak melakukan pendaratan dan dari pihak pemerintah besok akan melakukan pengecekan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan.

Untuk diketahui sebelumnya Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto Kepada awak media di TPI Teupin Kuyuen Seunuddon mengatakan sebanyak 94 warga etnis Rohingya tersebut awalnya ditemukan oleh nelayan Aceh Utara.

“Tiga awak kapal Nelayan Aceh mengevakuasi 94 Rohingya itu ke Kapal mereka sebab kapal barang yang sebelumnya dinaiki etnis rohingnya itu ditemukan akan tenggelam di tengah laut,” kata AKBP Tri Hadianto.

Kemudian, jelas AKBP Tri, KM Nelayan 2017.811 yang membawa WNA rohingnya ini diketahui dalam kondisi rusak terombang ambing dijarak 4 mil arah laut dan tim gabungan TNI/POLRI telah datang melihat kondisi kapal.

“Dari 94 WNA etnis rohingnya itu terdiri dari 15 lelaki dewasa, 49 perempuan, dan 30 anak,” demikian sebut AKBP Tri Hadianto. (Syahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *