Ada Taman Wisata Burung Dara Bernuasa Alam di Indrapuri

JANTHO | AcehNews.net- Bermacam ragam tempat wisata ada di Provinsi Aceh, khususnya seperti yang ada di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar. Kali ini, salah satu tempat wisata di wilayah Aceh Besar bertambah, yakni Taman Wisata Burung Dara, tepatnya berada di kawasan Gampong Glee Karong, Kecamatan Indrapuri. 

Mursalin Nagaya (42), warga asli kecamatan Indrapuri selaku pemilik tempat ini mengatakan, Taman Wisata Burung Dara ini awalnya dibangun karena terinspirasi dari luar negeri saat melihat media sosial YouTube, yang mana di sejumlah tempat wisata memiliki ratusan bahkan ribuan ekor burung merpati. 

“Kalau kita lihat di medsos, ratusan hingga ribuan burung merpati itu menjadi salah satu tempat wisata, orang bisa berfoto, bersantai dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya mengelola tempat itu, Ahad sore (28/01/2018). 

Menurutnya, sebagian orang menganggap burung dara atau merpati ini adalah peliharaan orang-orang di pedesaan atau pergampongan. Padahal, hal ini dapat disulap menjadi salah satu tempat wisata sekaligus tempat ngopi atau bersantai dengan menikmati panorama alam yang indah dan masih alami sejak dulu. 

“Kita ingin membuat tempat wisata edukasi bagi seluruh masyarakat, bisa ngopi dan bersantai, serta lainnya. Disini, pengunjung bisa bersantai menikmati alam dengan ratusan burung dara yang menemani, bisa memberi makan, berfoto, dan lainnya,” kata pria brewokan ini. 

Mursalin mengaku baru membuka tempat ini dua minggu lalu. Ia mencoba mengkombinasikan keindahan burung dengan manusia, alam, kuliner, dan lainnya. Ia mengaku, sekitar seratusan lebih ekor burung dara yang ada saat ini dibeli dan dikumpulkan dari para pedagang. Tidak butuh waktu lama, dalam waktu 4 hari ratusan burung dara tersebut menjadi jinak dan dapat menyatu dengan pengunjung. 

“Mereka benar-benar jinak, jinaknya merpati ini kita coba kombinasikan dengan keindahan alam yang masih sangat alami serta kuliner tradisional Aceh khususnya Aceh Besar yang nantinya akan kita sajikan sebagai menu andalan dan lainnya,” ungkapnya seusai memberi makan ratusan burung dara itu. 

Meski baru dibuka dan belum beroperasi sepenuhnya, menurutnya masyarakat sangat antusias dengan kehadiran taman wisata burung dara ini. Katanya, saat pertama kali tempat ini ditepung tawari beberapa waktu lalu, sudah ramai masyarakat yang berkunjung. Setiap pengendara yang melintas di kawasan tersebut juga menyempatkan diri untuk singgah. 

“Sempat kewalahan kemarin, padahal belum beroperasi secara maksimal. Masih banyak kurangnya, tetapi kita tidak bisa larang pengunjung meski hanya sekedar ngopi dan bersantai,” katanya sembari tertawa kecil.

Pantauan di lokasi, masyarakat yang berkunjung banyak memberikan makan ratusan burung dara ini. Hal lainnya yang dilakukan yakni berfoto bersama burung dara dan bersantai sembari menikmati pemandangan alam sekitar yang masih dalam lokasi pegunungan di tempat yang dibuka sejak pukul 09.00 hingga 24.00 WIB ini. 

“Saat ini kita juga mempersiapkan sejumlah wahana lainnya seperti untuk outbond, kemping, kolam renang, kolam pancing, dan sebagainya. Kita ingin menjadikan tempat wisata ini sebagai salah satu tempat wisata yang ramah lingkungan di segala elemen masyarakat, mulai dari kalangan bawah hingga lainnya, kita juga siap menunggu investor untuk bekerjasama,” ungkapnya yang membentuk tempat ini di lahan milik keluarga seluas 20 hektare ini. 

Salah satu pengunjung bernama Wulan Afriyanti mengaku, dirinya senang bisa berkunjung di tempat wisata burung dara ini. Meski terbilang baru, menurutnya tempat ini bisa menjadi tempat wisata alternatif bagi para pengunjung.

“Tempatnya nyaman, pemandangan masih indah dan asli, murah juga. Tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk berkunjung kesini. Kita bisa memberi makan burung hanya dengan Rp2 ribu, berfoto dengan burung hanya dengan Rp3 ribu, yang nanti filenya dikirim oleh pihak pengelola tempat wisata,” kata salah satu mahasiswa UIN Ar-Raniry ini. (hafiz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *