Aceh Pasarkan Wisatanya di Mall Jakarta

JAKARTA | AcehNews. Net – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) memasarkan potensi objek wisatanya di Mall Kasablanka Jakarta melalui Aceh Sumatera Expo (Aspo) 2019.

Istri Plt Gubernur Aceh yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, membuka Excebition and Busines Matching dalam rangka Aceh Sumatera Expo 2019, Kamis (14/11/2019). Even ini juga dihadiri Anggota Komisi X DPR RI Dapil Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II, Kemenparekraf RI, Fahmizal.

“Aceh Sumatera Expo 2019 bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata halal unggulan, destinasi investasi dunia, dan mendekatkan Aceh lebih dekat ke pasar wisatawan nusantara dan mancanegara di Jakarta dengan melibatkan pelaku industri wisata dan Industri Kecil Menengah Aceh,” tutur Dyah.

Dalam sambutannya, Dyah juga menyampaikan, pemilihan lokasi Kota Kasablanka Mall sangat tepat untuk ajang promosi mengingat lokasi tersebut cukup ramai pengunjung dari berbagai kalangan suku, budaya, dan negara yang beragam.

“Ini upaya kita untuk memancing di kolam yang banyak ikannya. Mall Kasablanka adalah salah satu satu kolam yang tepat dan strategis untuk memancing wisatawan
berkunjung ke Aceh,” ucap Dyah.

Sementara untuk membenah diri dan mengembangkan pariwisata yang akan menghidupkan perekonomian di Aceh, terutama ekonomi kreatif yang banyak digaungi anak muda, Dyah mengatakan, ragam upaya terus dilakukan Pemerintah Aceh guna mencapai target angka kunjungan 2019 yaitu tiga juta wisatawan domestik dan 150 ribu wisatawan mancanegara, dengan membuka aksibilitas dan serta membangun infrastruktur pendukung lainnya, sehingga memperlancar destinasi wisatawan ke Aceh.

“Mari berkunjung ke Aceh. Lebih baik datang ke Aceh sekali dari pada mendengar beribu kali dari orang lain tentang Aceh. Aceh lebih cantik dari fotonya,” ujar Dyah.

Dyah meminta semua pihak ikut mensukseskan Aceh Sumatera Expo 2019. Ia juga berharap Kemenparekraf banyak menempatkan program-programnya ke Aceh dan memintab anggota Komisi X DPR RI, Dapil Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal ikut membantu memajukan Pariwisata Aceh.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR RI yang membidangi Pariwisata, Illiza mengatakan, sejak awal dilantik sebagai legislatif di pusat dan duduk di Komisi X, sy sudah menyatakan kepada kementerian terkait agar Aceh menjadi prioritas program pariwisata.

“Pariwisata Aceh luar biasa perkembangannya. Aceh memiliki potensi wisata yang komplit, wisata sejarah, religi, alam, gunung, tsunami, dan baharinya yang ada di 23 kabupaten/kota. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat peduli dengan wisata Aceh. Perlu secara terus menerus ditanamkan sadar wisata kepada pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Saya juga sejak dilantik dan duduk di Komisi X, sudah menyampaikan kepada menteri terkait agar memprioritaskan Aceh dengan program-programnya,” tutur Illiza.

Sementara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II, Kemenparekraf RI, Fahmizal mengatakan, upaya Aceh menjual paket wisatanya yang ada di 23 kab/kota di mall melalui Aspo 2019 adalah langkah yang tepat.

Dia juga menyebutkan, angka kunjungan
wisman ke Aceh setiap tahun meningkat, tren pencapaian ini sangat positif menurutnya. Karena kunjungan wisman ke Aceh telah melewati angka psikologis di atas 100 ribu orang.

“Kemenparekraf telah menetapkan Aceh sebagai salah satu provinsi yang mendapatkan predikat Destinasi Wisata Halal. Aceh berada di nomor dua setelah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Semangat Destinasi Wisata Halal yang telah ditetapkan tersebut agar terus dibenah dan disosialisasikan. Pemerintah Aceh juga terus mendorong industri kreatif di daerah agar lebih bergerak, sehingga Aceh lebih terbuka dan nyaman dikunjungi wisman,” demikian kata Fahmizal.

Industri pariwisata Aceh semakin berkembang. Hal ini terbukti dari beberapa indikator positif, seperti semakin membaiknya branding wisata Aceh di mata wisatawan, semakin banyak ragam paket wisata tematis yang diciptakan, dan semakin tinggi minat masyarakat untuk terlibat dalam industri pariwisata.

Atraksi wisata yang digelar hampir di seluruh Aceh juga dinilai terus meningkat, termasuk destinasi wisata baru dengan berbagai sarana pendukung, ditambah lagi semakin viralnya pesona wisata Aceh di berbagai dunia maya melalui akun-akun sosial media yang dibuat oleh masyarakat atau komunitas Aceh.

Semangat pariwisata Aceh dari tahun ke tahun telah meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh. Pada 2018 total kunjungan wisatawan ke Aceh mencapai 2,5 juta orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2017 yang hanya tercatat sebanyak 2,3 juta orang. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *