250 Pasien Covid-19 di Aceh Berlebaran di Rumah Sakit, Gubernur Aceh dan Istri Kunjungi Pasien di RSUDZA Banda Aceh

BANDA ACEH | AcehNews. Net — Sebanyak 250 pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang sedang menjalani perawatan di Provinsi Aceh, terpaksa berlebaran Idul Fitri 1442 hijriah di rumah sakit.

Terdiri dari 74 pasien yang dirawat Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dan 176 pasien lagi dirawat di rumah sakit kabupaten/kota, di seluruh Aceh.

Dari informasi yang AcehNews. Net terima dari Satgas Covid-19 Aceh, sebanyak 250 pasien Covid-19 yang sedang dirawat tak ada keluarga atau sanak saudara yang menemani.

“Virus Corona memisahkan mereka dengan keluarganya. Tak ada keluarga yang boleh menemani,” ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada AcehNews. Net, Kamis (13/5/2021), di Banda Aceh.

Masih keterangan Saifullah Abdulgani, orang di sekitarnya sulit dikenali. Para tenaga medis itu tampak semua sama. Wajahnya terbekap masker dan perisai kaca, (face sheild). Sekujur tubuhnya terbungkus baju hazmad putih, seputih dinding rumah sakit yang mengelilingi dirinya.

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu ikut ikut membesuk pasien di RSUDZA bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Kepala Biro Umum, Akmil Husen, dan Kasubbag Media, M. Gade, pada lebaran pertama Idul Fitri.  

Dalam rombongan ikut serta hadir dan menyapa pasien Covid-19 di RSUDZA di Banda Aceh. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah beserta istri, Dyah Erti Idawati, dan didampingi Sekda Aceh, dr. Taqwallah.

“Pasien Covid-19 di RSUDZA tampak kaget dan sama-sekali tidak menyangka dikunjungi Gubernur Nova dan istri, Dyah, dan bersama Sekda, Taqwallah, di hari raya pertama ini,” tuturnya.

SAG menjelaskan, kedatangan Gubernur Nova dan rombongan membuat pasien Covid-19 tampak bahagia dan makin tenang menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh. Pasien mengaku haru dan merasa mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari pemimpin Aceh.

Gubernur Nova tampak serius  mengamati pasien Covid-19 melalui layar monitor dari ruangan kerja tim medis di RSUDZA. Nova menyapa salah seorang pasien yang dirawat di ruang PINERE. Laki-laki 54 tahun yang dirawat bersama putrinya yang juga terinfeksi virus corona itu tampak bahagia mendapat kunjungan orang nomor satu di Aceh itu.

Nova menyemangati ayah dan anak itu agar tetap kuat melawan virus corona. Keduanya dianjurkan makan yang memadai dan beristirahat yang cukup. “Jangan menguras pikiran pada hal lain dan fokus dulu pada perawatan. Tim Medis siaga 24 jam dengan pelayanan terbaik untuk semua pasien di rumah sakit ini,” kata Nova menyemangati melalui saluran telepon.

Pada kesempatan yang sama, Istri Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati juga menyempatkan diri menyemangati pasien lainnya, perempuan 51 tahun. Ia mulai dirawat di Ruang Isolasi PINERE pada 1 Mei 2021. Kondisinya kian membaik. Dyah memintanya untuk sabar dan kuat, serta mengisi waktu istirahatnya dengan banyak berdoa dan membaca Al-Quran.

Sementara keterangan dr. M Fuad, Sp.PD,KHOM, menjelaskan, kondisi pasien yang bicara dengan Gubernur Aceh tadi baru 24 jam dirawat di ruang PINERE. Pasien itu tidak memiliki gejala spesifik Covid-19, hanya demam biasa. Namun, hasil swab nasofaring dan orofaringnya menunjukkan positif Covid-19.

“Pasien sempat mengalami gejala sesak, tapi kondisinya kian membaik,” katanya kepada rombongan Gubernur Aceh.

Menurut ahli penyakit dalam itu, meski masyarakat hanya merasa demam biasa, sebaiknya segera memeriksa ke dokter. “Dokter terlatih mengenali gejala infeksi virus corona meski masih tersamar, dan langsung dirawat dengan protokol Covid-19,” katanya lagi.

Menurut dia, kasus Covid-19 harus segera diintervensi dengan tindakan medis yang tepat.

Sebelum berkunjung ke PINERE, kata SAG, Gubernur Aceh, menyerahkan bingkisan lebaran kepada seluruh tenaga kesehatan (Nakes) yang sedang merawat pasien Covid-19 di RSUDZA Banda Aceh di hari pertama lebaran itu.

“Gubernur menilai kinerja Nakes sudah sangat baik. Prestasi tersebut perlu diapreasiasi dan harus dipertahankan,” kata SAG.  

Di tempat terpisah, kata SAG lagi, kepada Direktur RSUDZA dan jajarannya Gubernur Nova meminta agar  meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait di provinsi maupun kabupaten/kota.

“Tren kasus harian harus terpantau, dan potensi pasien Covid-19 yang akan dirujuk ke RSUDZA harus diprediksikan sejak dini, sehingga cukup waktu mempersiapkan pelayanan terbaik,” demikian tegas SAG.

RSUDZA merupakan rumah sakit rujukan utama di Aceh. Fasilitasnya sudah sangat memadai tapi kapasitasnya tetap saja terbatas apabila kasus Covid-19 tak terkendali. Perlu selektifitas rujukan. Rujukan ke RSUZA  hendaknya diprioritakan bagi pasien-pasien yang secara medis tak mungkin ditangani di rumah sakit kabupaten/kota. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *