2020, Aceh Buka Sekolah Panjat Tebing

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Ketua Umum Pengprov FPTI Aceh, Muhammad Saleh mengatakan, dengan adanya sekolah panjat tebing pada 2020, akan semakin mempermudah dan memperlancar pembinaan atlit cabor panjat tebing.

Selanjutnya Shaleh berharap, masyarakat luas yang berminat untuk meraih prestasi melalui cabang olahraga panjat tebing, dapat memanfaatkan kesempatan ini. Termasuk Pengcab FPTI se-Aceh.

“Mereka bisa mengirim atlitnya untuk kami latih di sini,” jelas Muhammad Saleh.

Selain itu kata Shaleh, hadirnya Sekolah Atlit Panjat Tebing Aceh, untuk mengover pembinaan atlit, termasuk atlit junior yang langsung berada di bawah Pengprov FPTI Aceh.

“Sebab, selama ini kami sadari, masih minusnya pembinaan atlit di daerah. Kalau pun ada hanya menjelang PORA, setelah itu redup kembali. Karenanya, sekolah ini kami dirikan,” ungkap dia.

FPTI Aceh kini sudah punya kantor dan wall boulder serta speed. Menyusul mess atlit. Shale juga berharap, Pemerintah Aceh melalui Dispora Aceh dapat membantu pembangunan wall (lead). Dengan demikian akan mempermudah atlit FPTI Aceh untuk mempersiapkan diri, berlaga di berbagai kejuaraan atau even.

“Termasuk menjadi tuan rumah pada kejuaraan serupa,” ujarnya.

Menurut Shaleh, apa pun pembinaan yang dilakukan, jika tidak dilengkapi sarana dan prasarana seperti wall (dinding), maka akan sia-sia.

”Panjat tebing berbeda dengan cabor lain yang dapat dimainkan pada arena apa pun dengan ruang terbatas. Sebaliknya, FPTI wajib memiliki sarana yang memenuhi standar,” ulas dia.

Itu sebabnya, mulai Januari 2020, Pengprov FPTI Aceh akan membuka Sekolah Atlit Panjang Tebing yang terpusat di arena Wall Climbing, Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Kota Banda Aceh.

Sekolah ini nantinya akan dibuka bagi masyarakat umum di seluruh Aceh, khusus Pengcab FPTI se-Aceh, yang mau dan bersedia dididik serta dilatih menjadi atlit panjat tebing,” katanya.

“Insya Allah, kita akan memulainya. Didukung tiga pelatih nasional berdarah Aceh seperti Fajri dan Dita asal Jawa Barat (istri Fajri) serta Amri. Mereka atlit yang sudah kaya pengalaman dan prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Kita bersyukur, mereka mau pulang dan mengabdi untuk tanah kelahirannya, Aceh,” kata Muhammad Saleh, optimis. (Teks: Hafiz Photo: Ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *