2015, Banda Aceh Akan Bangun Reaktor Biogas  

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Yayasan Kemaslahatan Umat (YKU) dan USAID berencana akan membangun reaktor biogas dalam skala lebih besar di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Gampong Jawa, Banda Aceh.

Hal itu disampaikan, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, pada Loka Karya tentang Pengembangan Energy Bersih Indonesia, yang diselenggarakan oleh YKU dan USAID, Senin (29/9) di Aula Lantai IV, Balaikota, Banda Aceh. Loka Karya ini diikuti oleh 150 orang dan menghadirkan keynote speaker Direktur Bio Energy Ditjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Turut juga hadir dalam kegiatan ini, Mr Brian Dusza dari USAID.

“Pemko Banda Aceh berkomitmen akan kembangkan bantuan dari YKU dan USAID ini, makanya kita targetkan agar dibangun pada 2015 di IPLT Gampong Jawa,” kata Illiza.

Illiza menanggapi positif karya dari Yayasan Kemaslahatan Ummat (YKU) bekerjasama dengan USAID membangun reaktor biogas dari kotoran sapi dan manusia. Menurt Illiza program pembangunan reaktor biogas ini sangat luar biasa karena berasal dari kotoran sapi dan manusia diolah menjadi energy yang mampu membantu persoalan ekonomi masyarakat.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini warganya dipusingkan dengan kenaikan TDL, kenaikan BBM dan kenaikan gas elpiji, namun dengan dikembangkannya reactor ini sedikit tidak dapat membantu masyarakat.

“Kami minta Kementerian ESDM  yang kebetulan hadir pada loka karya ini untuk melakukan kajian dan mengupayakan agar biogas dapat dikembangkan untuk skala rumah tangga di Banda Aceh, sehingga energy ini bisa berkontribuasi tidak saja untuk Banda Aceh, tapi juga untuk daerah lain di Aceh dan Indonesia,” harap Illiza.

Sementara itu, Direktur YKU tentang program Energi Bersih Indonesia (ICED), Yulian Gressando mengatakan program ini telah dilaksanakan di Aceh selama 6 bulan, mulai dari Maret sampai September dan telah berhasil membangun 20 Reaktor biogas dari kotoran sapi, 2 reaktor dari limbah pabrik tahu dan 1 reaktor dari kotoran manusia.

“Kita berharap ini menjadi langkah awal dalam rangka pemanfaatan energy terbarukan yang sebenarnya ada disekitar kita, yang bisa dimanfaatkan untuk maska, listrik, dan sebagainya dan tidak perlu lagi harus beli elpiji dan tidak tergantung pada PLN,” ujar Yulian. (Zoel M)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *