Pasca Rusuh dan Terbakar, Rutan Pidie Kini Kembali Kondusif

BANDA ACEH | AcehNews.net – Kebakaran di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Sigli dapat dipadamkan setelah 4 unit armada pemadam kebakaran (damkar) milik BPBD Pidie dan satu unit damkar dari Polres Pidie dikerahkan ke lokasi kejadian. 

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, namun diketahui ruang kerja Kepala Pengamanan Rutan habis dilalap api.

“Api dipadamkan sekitar Pukul 15.16 WIB. Tudak ada korban jiwa, hanya saja bangunan ruang kerja kepala pengamanan habis terbakar,” ujar Kepala BPBA, Ahmad Dadek, Senin (3/6/2019).

Sementara, Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Aceh, Meurah Budiman mengatakan, pasca terjadinya pembakaran rutan yang dilakukan napi akibat dipicu emosi oleh seorang petugas yang mengambil dispenser di dalam kamar ini kini kembali normal.

“Tadi sudah dilakukan negosiasi, napi sudah tertib kembali, tidak ada yang kabur dan korban dalam insiden rusuh pembakaran di rutan,” ungkap Budiman.

Menurutnya, negosiasi para napi dan pihak rutan saat terjadi kerusuhan dan kebakaran dilakukan setelah pihak lapas menerima sejumlah tuntutan napi, diantaranya seperti beberapa sipir yang selama ini bertugas di Rutan Pidie untuk segera dipindahkan. 

Selain itu, napi segera dapat menerima kunjungan tamu, menerima makanan dari keluarga serta dapat bertemu dengan keluarga pada hari lebaran yang sebentar lagi tiba.

“Permintaan mereka sudah diterima, ada pegawai yang diminta untuk dipindahkan dari rutan. Kemudian kunjungan tamu, tapi karena kondisi sudah terbakar dibersihkan dulu, makanan yang diantar keluarga dapat diterima, kemudian saat hari lebaran mereka pasti dapat bertemu dengan keluarga,” jelasnya.

Sebanyak 466 orang penghuni rutan Pidie kepada pihak rutan mengaku tak berniat untuk melarikan diri. Hanya saja, mereka emosi terhadap pegawai koperasi rutan yang menyita dispenser dalam kamar mereka yang sebelumnya dibagikan oleh Kepala Rutan untuk mempermudah para napi menjalankan ibadah bulan puasa.

“Mereka tidak ada yang lari, hanya saja emosi terhadap pegawai koperasi yang mengambil dispenser mereka, padahal dispenser itu diberikan oleh kepala rutan,” katanya lagi.

Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan kembali, pengamanan di rutan akan ditingkatkan dengan meminta bantuan pengamanan dari Polres dan Kodim setempat di bagian luar.

“Pengaman di luar nanti kita minta bantuan dari Polres dan Kodim, sementara di dalam hanya diamankan oleh petugas rutan saja,” tambah Meurah Budiman. (Hafiz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *