10 Fakta Tentang KRI Nanggala-402 yang Wajib Diketahui

AcehNews. Net – Sebagai salah satu negara maritim di dunia, Indonesia memiliki lima unit kapal selam, salah satunya adalah KRI Nanggala-402. Kelima kapal selam yang dimiliki Indonesia perlu menjaga 650.000 km2 perairan Indonesia.

Kapal selam buatan Jerman tahun 1978 ini, KRI Nanggala-402, sempat viral di media sosial, seluruh rakyat Indonesia berduka, serta mendoakan dan berharap ada keajaiban, pasalnya kapal selam berusia puluhan tahun ini, harus mengakhiri masa moster lautannya pada 22 April 2021 dan tenggelam di perairan utara Pulau
Bali bersama 53 awak kapal di kedalaman sekitar 838 meter dan terbelah tiga.

Hingga berita ini diturunkan sedang dicari penyebab tenggelam kapal selam yang disegani di Asia Tenggara karena memiliki kemampuan handal menembakan torpedonya.

Berikut fakta tentang KRI Nanggala-402 yang wajib kamu ketahui:

1. Kapal Andalan Indonesia
Sebagai kapal selam andalan Indonesia, Nanggala-402 memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.

2. Kapal Selam Serang Bermotor
KRI Nanggala-402 adalah kapal selam serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman. Kapal selam itu diproduksi pada 1978 di galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel, dipesan Indonesia pada 1979 dan diserahkan kepada Indonesia Oktober 1981 di Jerman.

3. Sempat Dimodernisasi di Jerman
Kapal selam KRI Nanggala 402 sempat dimodernisasi di Jerman tahun 1989, kemudian diperbarui lagi tahun 2012 di Korea Selatan.

4. Kemampuan Menembakkan Torpedo
Kapal ini sering digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI AL. Pada 8 April sampai 2 Mei 2004, saat latihan operasi laut gabungan, kapal KRI Nanggala-402 ini menunjukkan kemampuan dengan menembakkan torpedo. Dengan kemampuan mutakhir yang dimiliki, kapal selam ini pun berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak dalam latihan.

5. Disebut Moster Laut
Kapal Selam KRI Nanggala-402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut sehingga disebut juga moster laut.

6. Kapal selam buatan Jerman
KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1978. KRI Nanggala-402 resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada 1981.

7. Bertahan Dikedalaman 200 Meter
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI, Yudo Margono menduga awal nya kapal selam ini tenggelam di kedalaman 600 hingga 700 meter, dan akhirnya diketahui tenggelam jauh lebih dalam dari posisi kedalaman yang diperkirakan awal, yaitu 838 meter. Oleh perusahaan yang meningkatkan kemampuan kapal tersebut pada 2009 hingga 2012, KRI Nanggala-402 hanya bisa bertahan di kedalaman yakni 200 meter.

8. Ada Tumpahan Bahan Bakar Minyak
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, Laksma Julius Widjojono, menduga adanya kemungkinan tangki BBM retak. Hal ini dikarenakan adanya tumpahan minyak di sekitar area tenggelamnya kapal.

9. KRI Deteksi Titik Magnet
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, setelah hilang kontak pada 22 April 2021, dalam perkembangan terkini, KRI Rimau mendeteksi satu titik magnet diduga berasal dari KRI Nanggala di perairan utara Bali.

10. Negara di Dunia Turun Tangan
Mengutip Kompas TV, KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono menyebut ada 10 negara yang siap terjun bergabung membantu upaya pencarian. Sepuluh negara itu adalah Singapura, Malaysia, India, Australia, Korea Selatan, Turki, Rusia, Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman.

Lima Kapal Selam Indonesia

Di Asia, Indonesia memang terbilang masih sedikit jumlah kapal selamnya, dibandingkan dari negara-negara lain di dunia dan selisih satu dari Vietnam yang mempunyai enam unit. Indonesia sendiri memiliki target memiliki 12 kapal selam.

Namun demikian, negara lain seperti Singapura, mempunyai 20 unit. Sedangkan yang terbanyak diduduki oleh Cina yang mempunyai 79 buah kapal selam.

Nah, untuk mengetahui lima kapal selam yang kini dimiliki Indonesia, yuk simak spesifikasinya sesuai pernomorannya:

1. KRI Alugoro-405
KRI Alugoro merupakan kapal selam kelas Chang Bogo, dipesan pada 2011.
Keistimewaan KRI Alugoro-405 salah satunya adalah dibuat oleh anak negeri, yaitu PT. PAL Indonesia dan bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) asal Korea Selatan. Hampir mirip dengan KRI Nanggala-402, kapal ini mempunyai laju kecepatan 21 knot di bawah permukaan laut. KRI Alugoro-405 mampu menyelam sedalam 310,8 di Perairan Utara Pulau Bali ketika diuji beberapa waktu lalu.
Kapal ini mampu menjelajah di bawah air selama 50 hari dan menampung sebanyak 40 kru.

2. KRI Ardadedali-404
KRI Ardadedali -404 tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmada II Ujung, Surabaya, Jawa Timur pada 17 Mei 2018. Kapal selam tempur ini merupakan hasil produksi dari galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd, (DSME) Korea Selatan

Kapal selam Ardadedali-404 juga merupakan salah satu hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan.
Kapal ini berbobot 1.400 ton dan berkecepatan 21 knot di bawah permukaan air, mirip seperti saudaranya, KRI Alugoro-405.

KRI Ardadedali-404 berkemampuan meluncurkan torpedo 533 mm. Tak hanya itu, kapal Ardedali-404 juga mempunyai latest combat system, enhanced operating system, non-hull penetrating mast, dan akomodasi yang nyaman.

3. KRI Nagapasa- 403
Kapal selam buatan Korea Selatan, KRI Nagapasa 403, tiba di pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, pada 28 Agustus 2017.

Kapal ini memiliki berat 14.000 ton dan panjang 61,3 meter serta diameter 6,2 meter. Mempunyai delapan peluncur torpedo yang mampu meluncur sampai 50 kilometer dan 50 knot. Kecepatan KRI Nagapasa-403 maksimal adalah 21 knot dan mampu menjelajah hingga 18.000 kilometer.

4. KRI Nanggala-402
Untuk KRI Nanggala-402 yang ini dibuat oleh Jerman pada 1978. Kapal seberat 1,395 ton ini berkemampuan melakukan penjelajahan 21,5 knot. Kecanggihan yang dimiliki KRI Nanggala-402 adalah 14 buah torpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung. Kapal tersebut juga berkemampuan untuk menyelam hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan laut selama 3 bulan.

5. KRI Cakra-401
Kapal selam KRI Cakra-401, merupakan kapal selam kelas cakra  yang dipesan pada 1977 dan dibuat oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft Jerman. Kapal paling tua usianya ini memiliki berat selam 1,395 ton, berkecepatan 21,5 knot, diawaki 34 pelaut, dan dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung.

Melansir dari CNBC, KRI Cakra-401 pada tahun lalu menjalani ‘perawatan’ atau yang biasa disebut dengan overhaul di PT. PAL Indonesia yang berada di Surabaya. Pada 2012 lalu, kapal selam Cakra-401 juga sempat mengalami insiden di Situbondo ketika digunakan sebagai latihan Search and Rescue (SAR).

Pada saat pelatihan tersebut, KRI Cakra-401 berhenti dan duduk di dasar laut, yang kemudian menyebabkan para awak kapal melalui conning tower. (Nita J/dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *