Warga Matang Kuli Temukan Granat Sisa Konflik

AcehNews.net|LHOKSEUMAWE – Belasan tahun Provinsi Aceh sudah “meninggalkan” masa konflik dan 15 Agustus 2005, hampir setahun, pasca tsunami dan gempa bumi melanda provinsi ini, suara perdamaian melalui perjanjian MoU Helsinki pun dikumandangkan. Namun demikian hingga hari ini, sisa granat masa konflik masih ditemukan masyarakat.

Seperti hari ini, Rabu (21/09/2016), warga  Gampong Meria, Kecamatang Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provisi Aceh, dikejutkan dengan temuan granat yang diduga sisa konflik. Saat itu, Yuseril Arafat (32), menggali parit di desa setempat dan menemukan granat jenis nenas.

Granat nenas.|Try Vanny

Granat nenas.|Try Vanny

Keuchik Desa Meria, Abdul Rahman kepada AcehNews.net membenarkan hal itu dan mengatakan, saat warga desa nya itu menggali tanah, membuat parit, menemukan benda keras  dan ternyata sebuah granat nenas.

“Yuseril saat gali tanah, untuk pembuatan parit di desa kami,  ditemukan benda keras. Awalnya dia (Yuseril) pikir emas, tapi ternyata granat ,” jelas Abdul Rahman.

Begitu mengetahui itu granat nenas yang diduga sisa konflik, Yuseril langsung melaporkan hal itu kepada keuchik. Dan kemudian keuchik melaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

Polisi pun datang ke lokasi penemuan dan memberi police line. Dari amatan AcehNews.net kini, tempat penemuan granat nenas itu pun dijaga pihak kepolisian dan TNI. Saat berita ini diturunkan, Tim penjinak bom dari Brimob Jeulekat, menuju TKP dan kemudian mengangkat granat nenas tersebut dari dalam tanah. (try vanny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *