Tangisan AKBP Untung Sangaji Pecah di Pelukan Bocah Disabilitas dan Lansia Merauke

MERAUKE | AcehNews.Net – Tangisan Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji, pecah dipelukan anak-anak disabilitas (keterbatasan diri) dan ibu-ibu lanjut usia (lansia) di panti asuhan St. vincentius Alma Merauke, Papua, Jum’at (29/1/2021).

Perwira menengah Polri ini tak kuasa membendung airmata saat masuk ruangan panti asuhan. Badannya yang tegap berotot langsung membungkuk, menyandarkan lutut di lantai langsung mencium tangan dan kening satu persatu lansia serta anak-anak disabilitas yang notabene Orang Asli Papua (OAP). Diantaranya, hanya bisa terduduk di kursi roda karena tua renta dan sakit.

AKBP Untung Sangaji pun tak canggung memeluk dan menggendong bocah-bocah berbadan kurus kering yang digerogoti penyakit tersebut. Sembari mengayun pelan dan menepuk-nepuk bahu bocah mungil yang ikut luluh dipundaknya, merasakan kehangatan pelukan sang ayah. Bahkan, bocah disabilitas tersebut tampak tak kuat menahan tawa ketika Kapolres mengelus pipinya.

Seolah bukan baru pertama kali bertemu. Sedangkan bocah lainnya yang sehat secara fisik tampak ikut bahagia dengan senyuman melebar. Kapolres Merauke tak mampu berucap saat diminta memberikan sambutan oleh pengelola panti asuhan.

Dalam diam meredam tangis hingga mengusap airmata beberapa kali, akhirnya Kapolres melontarkan sepatah kata, “Maafkan Saya baru ke sini”. Kemudian D
Disambut haru semua yang menyaksikan baik polisi, wartawan maupun para suster panti asuhan.

Sementara itu, pengelola panti asuhan St. vincentius Alma, Sr. Rensi mengungkapkan, terimakasih atas dukungan dan perhatian dari Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji.

“Sungguh ini luar biasa. Bapak baru pertama kali datang ke sini karena kami tahu bapak Kapolres baru (menjabat di Merauke, red). Kami hidup sekamar dan semeja makan dengan mereka (disabilitas dan lansia, red). Ada yang disabilitas dan tuna netra kami dampingi, layani seperti keluarga,” demikian ucapnya seraya menjelaskan adan 30 anak dan enam lansia yang dirawat oleh 13 pengasuh di panti asuhan tersebut. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *