BANDA ACEH – Terkait adanya isu tundingan keterlibatan kelompok Din Minimi lewat sebaran laporan melalui BlackBerry Messenger (BBM) terhadap kasus penculikan yang menewasnya dua anggota Intel dari Kodim 0103/Aceh Utara di Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara dua hari lalu, Direktur Yayasan Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin angkat bicara.
“Saya bingung kok Din Minimi dikaitkan dengan kasus ini. Abu Minimi alias Nurdin alias Din Minimi tidak terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dua anggota TNI dari Kodim 0103/Aceh Utara,” tegas Safaruddin membantah soal isu yang beredar tersebut kepada AcehNews.net lewat phone, Rabu pagi (25/3/2015).
Safaruddin yang menerima beredar laporan lewat BBM, Senin malam (24/3/2015) dan mencoba menghubungi Din Minimi malam itu, namun tidak tersambung. “Malam itu saya berkali-kali mencoba menghubungi Din Minimi untuk konfirmasi apa benar dengan isu tersebut. Hingga saya pun menghubungi orang terdekat beliau untuk meminta Din Minimi menghubungi saya karena ada hal penting mau saya tanyakan,” kata Safaruddin.
Besoknya, Selasa (24/3/2015) sekitar pukul 10.00 WIB dengan nomor tak dikenalnya, cerita Nyak Tafar (panggilan akrabnya) telah dihubungi Din Minimi. “Dia (Din Minimi) tidak tahu, dan tidak terlibat dengan penculikan itu,” ujar Safaruddin, Ketua YARA yang selama ini menjadi tempat Din Minimi menyampaikan aspirasinya.
Telah beredar laporan informasi via BMM “PENCULIKAN 2 ORG ANGGT UNIT INTELDIM 0103/AUT OLEH POKJA DIN MINIMI. yth.Komandan Ijin melapkan sbb: A.Pd 231600 MAR 2015 telah terjadi penculikan thd 2 org anggt Unit Inteldim 0103/Aut, an. Serdu Indra NRP (?) & Serda Hendri NRP (?) yang diduga dilakukan OTK pokja Din Minimi berjumlah 15 org didekat rumah Mukim Daud Kp. Alupapan Ds.Alumbang Kec.Nisam Antara Kab,Aut,…” demikian sepenggal kalimat yang tertulis di BBM yang dikirimkan Safaruddin kepada AcehNews.net soal tundingan kepada Din Minimi dari informasi laporan BBM yang tersebar yang cukup meresahkannya itu.
“Biar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas soal tidak keterlibatan Din Minimi dengan kaitan kasus tersebut. Din Minimi juga sudah menyatakan dengan tegas tidak terkait dengan kasus tewasnya dua Inteldim 0103 Aceh Utara itu. Mereka itu (kelompok Din Minimi) urusannya dengan internal mereka, tidak ada kaitan dengan TNI, Ini juga tidak ada urusannya dengan persoalan damai di Aceh ini sudah tindakan kriminal, Kita serahkan saja kepada polisi untuk mengusut siapa pelaku dan motifnya apa,” kata Safaruddin.
Safaruddin menyambut baik pernyataan Pangdam IM, Mayjen TNI Agus Kriswanto lewat awak media yang mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. TNI dalam kasus ini kata Panglima Kodam IM, akan membantu pihak kepolisian dalam mengungkapkan kasus tersebut. TNI juga akan sepenuhnya memberikan tanggung jawab kasus penculikan yang berakhir dengan tewasnya dua anggota Intel dari Kodim 0103/Aceh Utara kepada Polda Aceh.
Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (24/3/2015) kemarin di Banda Aceh, Pangdam juga membantah soal pernyataan Din Minimi terlibat dalam kasus ini. “Bedasarkan informasi masyarakat, penculikan terjadi, setelah dua anggota kami pulang dari rumah Pak Daud. Sedangkan soal siapa yang melakukan penculikan, mereka bagian dari rakyat Aceh. Saya sejak awal tidak pernah menyinggung itu kelompok dari mana seperti kelompok Din Minimi, yang jelas itu bagian dari rakyat Aceh,” tegas Pangdam IM yang disampaikan kepada wartawan.
“Semoga ini menjadi perhatian Pangdam juga, karena dari informasi yang saya terima, masyarakat baik di Aceh Utara maupun Aceh Timur dalam ketakutan. Saya dapat informasi di Nisam dan beberapa titik hingga ke Aceh Timur banyak tentara,” tutupnya dan berharap operasi besar-besaran tersebut tidak menimbulkan rasa ketakutan masyarakat Aceh. Safaruddin juga meminta media agar dalam kondisi seperti ini lebih soft memberitakan kasus tersebut. (saniah ls)