Revitalisasi Ekonomi, Lahan Gambut Merauke Ditanami 1.500 Pohon Sagu

MERAUKE | AcehNews.net – Dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat lokal (orang asli Papua), sebanyak 1.500 pohon sagu ditanam pada lahan gambut seluas 15 hektar di Kampung Senegi, Distrik Anim Ha, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (13/8/2020).
Menanam pohon sagu di lahan gambut. | Hidayatillah
Sebelum dilakukan penanaman perdana oleh Bupati Merauke yang diwakili Asisten II Sekda Merauke, Ir. HBL. Tobing didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Merauke, Ir. Ratna Lauce, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Merauke, Sudirman, SP, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Merauke, Rini D.N. Gebze, Kasi Intel korem 174/ATW, Kol. Inf. Enjang, S.IP beserta jajaran forkopimda, Gapoktan Paya Ongga Naze Nanggo dan masyarakat.

Terlebih dahulu diawali dengan ritual adat dari tujuh marga antara lain, Gebze, Samkakai, Ndiken, Kaize, Mahuze, Balagaize, Basik-Basik yang telah bersepakat menerima kegiatan penanaman sagu yang digalakkan pemerintah kabupaten Merauke.

Dinas TPHP Merauke menindaklanjuti program Badan Restorasi Gambut (BRG) Provinsi Papua sebagai pemberdayaan masyarakat kampung.

Asisten II Sekda Merauke, Ir.HBL Tobing dalam sambutannya mengapresiasi upaya BRG yang diimplementasikan dinas TPHP Merauke untuk menolong masyarakat lokal di kampung melalui pengembangan tanaman pangan agar lahan gambut termanfaatkan, tidak jadi lahan tidur.

“Memanfaatkan lahan jadi produktif dan kampung bisa giatkan UMKM. Kalau disini tidak bisa tanam padi, masih bisa tanam sagu. Kita bukan hidup dari makan beras saja tapi ada sagu, jagung, ubi, keladi bisa diolah. Harapam Pemda Merauke semoga menghasilkan untuk masyarakat,” ujarnya.

Dia membeberkan, sekarang Merauke sudah punya pengusaha yang menerima hasil panen sagu. Bahkan, di Kampung Tambat sudah ada mesin pengolah sagu bantuan pemerintah yang kedepan dinas TPHP akan mendatangkan tim untuk mengajarkan sistim pengolahannya kepada masyarakat setempat sehingga sagu jadi sumber pangan dan bisa dijadikan kue atau makanan lainnya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas TPHP Merauke, Ir. Ratna Laoce menegaskan, pemanfaatan lahan gambut harus dipulihkan. Sejalan dengan pengembangan restorasi gambut target dari pusat seluas 11.576.055 ha. Merauke ada 3 wilayah yang menjadi sasaran program BRG yakni penanaman sagu di Senegi, penanaman padi di sawah 40 Ha Kampung Harapan Makmur dan 30 ha di Kampung Jaya Makmur.

“Tujuannya untuk merestorasi semua gambut-gambut yang tidak termanfaatkan supaya bisa dimanfaatkan dan bisa meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Tahun lalu BRG sudah menanam pohon sagu seluas 10 ha di Kampung Kaliki,” harapnya.

Sementara itu, Kepala kampung Senegi, Natalius Basik-Basik mengatakan, masyarakat menyambut gembira program tanam sagu diharapkan bisa memberikan manfaat, membuat udara semakin segar, ketersediaan air semakin baik.

“Sengaja kami memilih lahan yang ditamani sagu ini dekat pekarangan rumah warga, di lapangan bola supaya tidak sulit jauh-jauh ke dusun tapi bisa memelihara di pinggir rumah. Kami juga tahu jika sewaktu-waktu ada sagu yang terbakar,” jelasnya.

Apalagi, sambung Natalis, sagu baru bisa dipetik hasilnya 4-8 tahun kedepan. Selama ini mata pencaharian masyarakat mengandalkan alam, masih tergantung ikan, daging, rusa, kaswari, dan panen sagu di hutan. Dimana masyarakat mendapat anugerah Tuhan berupa sungai Bian, rawa, kali, hutan dan daratan yang kaya alamnya.

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke, Sudirman, SP saat dimintai tanggapannya oleh AcehNews.net menuturkan, penanaman sagu di Kampung Senegi sangat baik guna memberdayakan masyarakat lokal.

“Sagu merupakan makanan khas di Papua jadi memang tidak boleh punah. Ini merupakan plasma nutfah yang harus terus dikembangkan sehingga menjadi komoditi unggulan daerah,” ucapnya seraya berharap restorasi gambut bisa terus dikembangkan melalui intansi terkait dan membina masyarakat dalam membudidayakan sagu berkelanjutan.

“Memang cocok diarea lahan gambut karena tanaman sagu bagus di dataran rendah. Selain itu, sagu punya potensi untuk di ekspor,” demikian pungkas Sudirman. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *