Rahma Ayunda Putri,
Remaja Penderita Tumor Ganas di Tamiang Butuh Bantuan

KUALA SIMPANG – Rahma Ayunda Putri, remaja berusia 13 tahun, putri  sulung dari  tiga bersaudara anak pasangan suami istri Syamsul dan Lindawati, saat ini hanya terbaring lemah di rumah kontrakan di Desa Bukit Suling, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.

Ketiadaan biaya membuat Rahma saat ini hanya pasrah dengan kondisinya , padahal seharusnya Rahma menjalani kemotraphy agar bisa dioperasi . Tubuhnya kian mengecil, di usianya yang menjelang 14 tahun Rahma hanya berbobot 23 kilogramsaja.

Ibunda Rahma Lindawati mengungkapkan, sejak kecil Rahma tumbuh sehat dan cerdas, bahkan Rahma berpredikat juara di sekolahnya di SMPN 1 Kampung Tempel,  Kecamatan Rantau. Namun kesehatan Rahma, mendadak berubah saat tumor ganas neroblastoma menyerangnya sejak September 2014 lalu. Awalnya, kata Lindawati, ada benjolan di kening Rahma, lalu muncul lagi di bagian dada dan selangkangan, ternyata Rahma menderita tumor ganas stadium empat.

Rahma mulai lumpuh pada Oktober 2014, ketiga benjolan itu sudah dioperasi di RSUP Adam Malik Sumatera Utara menggunakan BPJS Kesehatan, namun masih ada satu benjolan lagi di dalam perut, dan sebelum dioperasi Rahma harus menjalani kemotraphy terlebih dahulu.

“Memang biaya operasi ditanggung BPJS, namun saat menjalani kemotraphy butuh biaya untuk membawa dan merawat Rahma di RSUP Adam Malik. Kami sudah kehabisan biaya,  semua barang sudah dijual dan kami juga sudah memiliki banyak hutang untuk biaya membawa Rahma kemotraphy,”ungkap Lindawati sambil menangis saat AcehNews.net berkunjungi di kediamannya, Senin (11/5/2015).

Rahma masih harus menjalani sejumlah  kemotraphy agar bisa dioperasi, sekali kemotraphy biaya yang dibutuhkan orang tua Rahmah bisa mencapai Rp2  juta hingga Rp3 juta untuk membawa Rahma kemotraphy.

Saat ini Rahma mengalami kelumpuhan, dia hanya mampu menggerakkan tangan dan kepala saja, semangat hidupnya tampak kuat, namun ia tak berdaya karena kondisi keuangan orang tuanya membuat ia pasrah menerima keadaan.

Ayah Rahma saat ini hanya bekerja serabutan, sedangkan sang ibu yang semula jualan kini terpaksa tidak berjualan lagi demi merawat Rahma. Pihak keluarga sangat berharap uluran tangan para dermawan agar Rahma bisa terus menjalani kemotraphy dan selanjutnya bisa dioperasi . Jika kemotraphy berjalan lancar besar harapan Rahma masih bisa sehat seperti sedia kala. (vio)

 

    Leave a Reply to puspanur anita radikadewi Cancel reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *