Pertumbuhan UMKM dan Koperasi di Banda Aceh Meningkat

BANDA ACEH|AcehNews.Net – Perkembangan dan pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi di Kota Banda Aceh sangat signifikan, dan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Jumlah UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) sampai saat ini berjumlah 8.405 unit atau sampai dengan 3,4 persen dari jumlah populasi penduduk Kota Banda Aceh. Sementara itu, untuk percepatan pertumbuhan perekonomian suatu daerah/kota, diperlukan prasyarat 5-7 persen pelaku UMKM.

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE di hadapan Menteri Koperasi dan UKM RI ,  Gede Ngurah Puspayoga pada acara pembukaan Pameran UMKM di Pasar Aceh, Senin (10/8/2015).

Pameran beragam produk mulai dari makanan hingga kerajinan tangan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-70 itu diprakarsai oleh Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Perum Jamkrindo serta Pemerintah Aceh. Rencananya, pameran yang mengambil tempat di Lantai III, Pasar Aceh tersebut akan berlangsung selama delapan hari.

Walikota mengapresiasi dipilihnya Pasar Aceh sebagai lokasi pameran. Menurutnya, Pasar Aceh merupakan ikon Kota Banda Aceh yang sangat potensial karena terletak di pusat kota. “Kami menaruh harapan besar agar Pasar Aceh ini menjadi pusat perdagangan dan jasa termasuk di dalamnya produk UKM dan produk unggulan Banda Aceh pada khususnya dan Aceh pada umumnya,” kata Illiza.

Ia menambahkan, dengan visi Banda Aceh Model Kota Madani, pihaknya terus berupaya mendorong keberadaan UKMK dan Koperasi melalui berbagai kebijakan dan program baik secara stimultan dan lintas sektoral, mengingat keberadaan UMKM dan Koperasi adalah merupakan salah satu pendorong perekonomian Kota Banda Aceh.

Pasca tsunami, secara kuantitas pertumbuhan koperasi di Kota Banda Aceh sangat signifikan yaitu sejumlah 818 unit koperasi atau rata-rata mengalami pertumbuhan 5-8 persen setiap tahunnya. Sedangkan secara kualitas, komposisi Koperasi yang aktif sebanyak463 unit dan tidak aktif 355 unit.

Illiza mengatakan, Pemko Banda Aceh pada tahun ini akan melaksanakan program pembubaran koperasi yang tidak aktifsebanyak 80 unit. Program pembubaran ini, jelas Illiza akan terus dilakukan setiap tahunnya sehingga pada akhir 2018 seluruh koperasi di Kota Banda Aceh 100 persen aktif.

Pada kesempatan itu, Illiza juga mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi para PKL di Kota Banda Aceh adalah belum tersedianya tempat berusaha yang layak. Untuk itu Walikota Banda Aceh kepada Menteri Koperasi dan UKM RI, pada 2016 untuk dapat memprioritaskan program fasilitas bantuan penataan PKL seperti yang pernah diberikan pada tahun 2013.

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam sambutannya sesaat sebelum membuka pameran mengatakan, di Indonesia saat ini terdapat tiga kelompok pelaku ekonomi yang harus saling bersinergi yakni BUMN, pelaku usaha swasta, dan koperasi.

“BUMN berfungsi untuk stabilisasi, pihak swasta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan koperasi juga memegang peranan penting yakni pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat taua bertindak selaku ‘distributor’ kesejahteraan,” kata Menteri asal Bali ini.

Berbeda dengan perusahaan yang keuntungannya hanya dinikmati sebagian orang, keuntungan dari suatu koperasi dapat dinikmati oleh seluruh anggotanya. “Semakin banyak anggotanya, semakin bagus,” katanya seraya menambahkan tahun ini pihaknya akan memberikan nomor induk bagi koperasi yang aktif.

Hal lainnya, Menteri Puspayoga juga menyinggung soal penurunan suku bunga kredit bagi pelaku UKM yang saat ini berada di angka 12 persen. Pada 2016 nanti, sebutnya, akan diupayakan bunga kredit bagi pelaku UKM hanya 9 persen saja.

Mengakhiri sambutannya, Puspayoga mengatakan, segala Sumber Daya Alam dan potensi bangsa Indonesia lainnya adalah milik seluruh rakyat Indonesia. “Kunci keberhasilan Indonesia ke depan adalah denga pemerataan pembangunan, salah satunya dengan koperasi,” pungkasnya.

Turut hadir pada acara pembukaan tad iantara lain Asisten II Setda Aceh Azhari SE yang mewakili Gubernur Aceh, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S Anwar, sejumlah Kepala SKPA, para Asisten, Staf Ahli, Kepala SKPD dan Kabag di lingkungan Setdako Banda Aceh. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *