Peringati Hari Ibu, Diana Dilepasliarkan ke Jantho

BANDA ACEH | AcehNews.net – Makna peringatan Hari Ibu turut dirasakan juga oleh satwa liar. Diana adalah orangutan betina berumur 9 tahun dapat kembali hidup di alam liar setelah kurang lebih 2 tahun menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Batumbelin, Sibolangit, Sumatera Utara.

Kegiatan pelepasliaran ini dilakukan oleh Direktur Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, KLHK, Suyatno Sukandar, di Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera di Taman Wisata Alam (TWA) /Cagar Alam (CA) Jantho, Aceh Besar, Jumat (22/12/2017) kemarin.

“Program reintroduksi orangutan sebagaimana di Jantho ini merupakan program yang sangat penting dan harus didukung, untuk meliarkan kembali orangutan Sumatera yang dipelihara masyarakat,” ungkap Suyatno melalui rilis yang dikirimkan BKSDA Aceh Sabtu (23/12/2017).

Menurut Suyatno, konservasi memiliki tugas sakral yang tidak hanya untuk melestarikan satwa liar, namun juga untuk kepentingan masa depan umat manusia.

 “Untuk itu, upaya penyadartahuan masyarakat untuk terlibat dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati, harus terus dilakukan, ” jelasnya.

Dirinya juga menegaskan, masyarakat tidak seharusnya memelihara satwa liar dilindungi. Selain karena melanggar undang-undang, juga akan mengancam kelestarian satwa tersebut, sebagaimana yang terjadi pada jenis orangutan.

Diana sendiri, kata Suyatno merupakan salah satu orangutan sitaan dari Aceh Besar pada 2015 yang lalu dan telah melewati proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Batumbelin, Sibolangit, Sumatera Utara.

Sementara kawasan TWA/CA Jantho, jelas Suyatno, merupakan bagian Ekosistem Laumasen, yang tersambung dengan Hutan Lindung Panca dan Tangse. Habitat ini, jelasnya lagi, sangat ideal untuk orangutan Sumatera, dengan daya dukung (carrying capacity) yang cukup besar, sehingga layak untuk hidup ratusan bahkan ribuan orangutan.

Sejak dioperasikan pertama kali pada 2010 yang lalu, Suyatno menyebutkan, sudah ada 102 individu yang dilepasliarkan di Jantho dengan tingkat keberhasilan 90 persen. Bahkan dari orangutan Sumatera yang dilepasliarkan, kata Suyatno telah berkembang biak sekurangnya 2 individu di 2017 ini. 

Pelepasliaran orangutan ini dilakukan seiring kegiatan Kemah Konservasi Alam yang dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Tampak hadir sejumlah komunitas konservasi yang terdiri dari Grup Media Konservasi Aceh dan Kader Konservasi BKSDA Aceh. (haz/ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *