Peringatan Tsunami Aceh ke-16, Jumlah Tamu Undangan Dibatasi dan Ikut Protokol Kesehatan

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh akan menggelar peringatan 16 tahun Tsunami Aceh dengan tema “Refleksi Tsunami dan Kekuatan Masyarakat Aceh Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Peringatan ini tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Adapun agenda utamanya adalah “tafakur” dan “tasyakur” dalam bentuk doa, zikir bersama, santunan anak yatim dan tausiyah yang akan disampaikan oleh Syekh Ali Jaber. Sementara peringatan secara seremonial akan dilaksanakan di dua tempat bersamaan, yaitu Stadion Harapan Bangsa dan Anjong Monmata, Banda Aceh, pada Sabtu 26 Desember 2020 akan datang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, Sabtu (19/12/2020) di Banda Aceh mengatakan, peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh kali ini diperingati secara berbeda dari tahun-tahun sbelumnya. Yaitu kali ini akan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat melalui prinsip 4M yaitu; Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menghindari Kerumunan.

“Peringatan kali ini digelar bersamaan dengan terjadinya penyebaran virus Corona atau Covid-19, sehingga perlu dilakukan secara terbatas, tapi tidak mengurangi makna spiritual peringatan itu sendiri,” kata Jamal.

Selanjutnya Jamal menjelaskan, selama 16 tahun terakhir, Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Pusat dan dukungan masyarakat internasional telah banyak melakukan berbagai kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun Aceh lebih baik pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.

“Dampak buruk akibat bencana tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam masih melekat dalam ingatan para korban yang selamat hingga saat ini, dan Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh menjadi media efektif untuk membangun semangat untuk selalu bangkit dan mendukung pembangunan Aceh pasca bencana,” kata Jamal.

Jamaluddin mengatakan,
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama stakeholder terkait lainnya setiap tahun melaksanakan kegiatan peringatan tsunami sebagai wujud refleksi dan semangat untuk membangun Aceh kembali pasca bencana melalui 4 filosofi, yaitu refleksi, apresiasi, mitigasi dan juga promosi Aceh.

“Peringatan 16 Tahun Tsunami adalah untuk merefleksikan kejadian Tsunami yang maha dahsyat dan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat nasional dan internasional atas segala dukungan dan solidaritas global untuk Aceh. Momentum peringatan selalu membangun semangat mitigasi bencana dan sebagai destinasi wisata Tsunami (memory tourism) bagi wisatawan, “ katanya lagi.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, menambahkan, tahun ini di tengah pandemic Covid-19 yang sedang melanda Indonesia khususnya dan dunia umumnya, kegiatan Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh digelar secara sederhana dengan jumlah tamu undangan yang terbatas.

“Karena sedang dalam keadaan pandemi Covid-19, maka peringatan 16 Tahun Tsunami tersebut akan digelar secara sederhana melalui pendekatan daring atau online dan luring atau offline dengan kegiatan tausiyah yang akan disampaikan oleh Syekh Ali Jaber,” terang Rahmadhani.

Ia pun menghimbau Masyarakat untuk mengikuti acara ini dengan menonton secara langsung di Live Streaming Kanal Disbudpar Aceh, Serambi On TV, Metro TV, Inews TV, dan Puja TV.

Sementara, khusus untuk acara di Stadion Harapan Bangsa sebagai lokasi utama peringatan akan mengundang sekitar 300 orang tamu undangan yang terdiri dari Forkopimda Aceh, bupati/walikota, Kepala SKPA, Pimpinan DPRA dan DPRK Kota Banda Aceh, Organisasi Masyarakat, para ulama dan tokoh masyarakat.

Selanjutnya, di Anjong Monmata akan mengundang 100 anak yatim untuk acara santunan dan 24 Desember, akan dilakukan pembagian nasi sebanyak 250 kotak oleh Ibu Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, kepada masyarakat wilayah pesisir di kawasan Lampuuk, Syiah Kuala, dan Ulhe Lheu sebagai bentuk rasa solidaritas.

“Kegiatan Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh juga akan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat melalui prinsip 4M, juga akan disediakan masker, handsanitizer, desinfektan, sabun cair, alat pendeteksi suhu tubuh, tempat cuci tangan, tim medis. Kita bekerjasama dengan pihak Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan tim keamanan, “ demikian pungkas Rahmadhani. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *