Pendataan Keluarga BkkbN Berbasis TIK

AcehNews.net|BANDA ACEH – Kepala Badan Kependudukan dan Keluargan Berencana Nasional (BkkbN) Republik Indonesia, dr Surya Chandra Surapaty MPH, PhD mengatakan, pembangunan di bidang kependudukan dan keluarga diarahkan menuju pertumbuhan penduduk yang seimbang dan terbentuknya keluarga yang berkualitas melalui upaya pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, pengarahan mobilitasi penduduk, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, serta penyiapan dan pengaturan perkawinan dan kehamilan.

Untuk mewujudkan hal itu, memerlukan dukungan penyelenggaraan advokasi dan KIE, penggerakan masyarakat, terselenggarakannya, mekanisme operasional mitra kerja, serta penyediaan data dan informasi yang cepat tepat dan akurat berbasis teknologi informasi.

Lanjutnya, dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB, dan Sistim Informasi Keluarga, diharapkan akan memperkuat pelaksanaan sistem Pencatatan dan Pelaporan Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga oleh SKPD KB Kabupaten/Kota di Aceh khususnya dan di Indonesia umumnya.

“Pada 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Jangka Panjang  Menengah Nasional (RPJMN) yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BkkbN tahun 2015-2019, untuk membangun SDM berkualitas, berkarakter, dan mempunyai daya saing tinggi,”kata Surya Chandra saat kunjungan kerjanya ke Perwakilan BkkbN Aceh, di Kota Banda Aceh pada akhir November 2015.

Menurut Kepala BkkbN RI, salah satu fokus prioritas pembangunan adalah melalui pengendalian penduduk dan difokuskan kepada revitalisasi program KB serta penyelarasian data dan informasi kependudukan dari berbagai sumber seperti sensus, survey, dan data registrasi vital.

“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama karena telah ada pembagian kewenangan antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Mengingat penanganan masalah kependudukan melibatkan berbagai sektor terkait, maka sinergi dan integrasi antar program harus kita lakukan agar pelaksanaan program KKBPK dapat mencapai sasaran RPJM 2015-2019,”imbuhnya.

Pada kesempatan itu Surya mengatakan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dari SKPD KB Kabupaten/kota untuk mendukung program KKBPK,  seperti penguatan pengelolaan data dan informasi statistik rutin program KKBPK berbasis Teknologi Infromasi dan komunikasi (TIK).

Diharapkan seluruh wilayah akan bisa melakukan pengolahan data berbasis TIK sehingga akan mempercepat pengolahan data diseluruh wilayah masing-masing, baik melalui balai penyuluhan KKBPK atau melalui Faskes KB di tingkat kecamatan.

Selain itu ia menyebutkan pentingnya data dan informasi keluarga hasil pendataan tahun 2015. Data tersebut akan digunakan untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian oleh pengelola pelaksana program KKBPK disemua tingkat wilayah.

“Sistem informasi keluarga menyediakan data informasi keluarga by name by address akan dimanfaatkan untuk penetapan sasaran dan optimalisasi operasional program KKBPK,” kata Surya Chandra.

Sementara pada tahun 2016, ia menjelaskan sistem pencatatan dan pelaporan akan direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi bagi pengelola program KKBPK yang lebih akurat di berbagai tingkat wilayah.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. M Natsir Ilyas M.Hum menyebutkan, data kependudukan Aceh saat ini sedang proses pengentrian di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Targetnya, proses pengentrian data tersebut bisa tuntas pada Desember 2015, yang selanjutnya akan disampaikan juga pada instansi terkait lainnya.

Natsir Ilyas berharap dengan selesainya pendataan tersebut kedepan bisa dilakukan intervensi-intervensi sehingga pelayanan KB bisa mempercepat pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Kalau dari operasional tidak ada kendala, cuma masalahnya merubah pola fikir, tapi ini masih proses pembinaan agar kedepan keluarga di Aceh bisa hidup dengan keluarga kecil, kecil bukan berarti semata-mata hanya dua saja, tetapi yang lebih penting kualitasnya,” demikian kata Natsir Ilyas. (adv/*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *