Ancam Referendum
Pemerintah RI Diminta Segera Realisasikan Turunan UUPA  

BANDA ACEH – Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA), Rabu (29/10) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menuntut pemerintahan baru Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Yusuf Kalla, agar segera merealisasi turunan dalam Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA).

Dalam aksi itu sempat terjadi dorong mendorong antara mahasiswa dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Sarpol PP danWH) Aceh, karena anggota dewan tidak menanggapi tuntutan demonstrans. Tidak lama kemudian seorang anggota DPRA dari politisi Parta Aceh, Muhammad Amru keluar menemui mahasiswa. Sehingga massa pun berangsur tertib.

“Kami menuntut agar Pemerintah RI yang baru dibawah kepemimpinan Jokowi-JK segera merealisasikan turunan UUPA, diantaranya peraturan pemerintan (PP) tentang minyak dan gas (migas) Aceh, kewenangan Aceh bersifat nasional, dan peraturan presiden tentang pertanahan,”  ketua FPMPA, Mufied Alkamal kepada wartawan.

Mufied menambahkan, dia bersama kawan-kawannya melakukan aksi hari ini lantaran  ingin menuntut pemerintah pusat,  segera mengeluarkan tiga poin turunan UUPA, diantanya dua Peratuaran Pemerintah (PP) dan satu Peraturan Presiden (Perpres) yang telah diuraikan di atas.

Jelasnya, PP tentang migas Aceh atau pengelolaan bersama minyak dan gas, yaitu 70 banding 30 di Aceh. Kemudian, PP tentang kewenangan Aceh yang bersifat nasional, dan Perpres tentang pertanahan atau pengalihan Kantor Wilayah BPN Aceh.

“Kami sangan berharap pemerintah Jokowi-JK, yaitu melaui Menteri Dalam Negeri yang baru, segera merealisasi poin turunan UUPA,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut DPR-RI dan DPD (Forbes Aceh), DPRA, dan Pemerintah Aceh dalam pengesahan dan realisasi turunan UUPA tersebut. Dan mengancam, jika per 1 Februari 2015, tuntutan itu tidak ditindaklanjuti, mahasiswa akan memilih opsi referendum dengan mengajak seluruh  masyarakat di Aceh untuk mengelar aksi besar-besaran.

Sementara itu, anggota DPRA, Muhammad Amru yang menanggapi tuntutan demonstran menyatakan, dirinya akan menyampaikan segala tuntutan mahasiswa di dalam rapat dewan. Selain itu,  Amru menyampaikan kepada massa, kalau Ketua DPRA sementara tidak berada ditempat dan dia akan menyampaikan juga tuntutan mahasiswa tersebut kepada Ketua DPRA. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *