BANDA ACEH | AcehNews.net – Peristiwa meledaknya sumur minyak tradisional milik warga di Gampong Pasi Puteh, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh pada Rabu (25/4/2018) sekira pukul 01.30 WIB, yang menewaskan sekitar 10 orang dan 17 mengalami luka bakar berat dan ringan, kedepannya akan dilakukan pembenahan.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, peristiwa ledakan sumur bor minyak dan gas yang menimpa warga di Gampong Pasi Puteh, Kecamatan Ranto Peureulak, tidak menggunakan pengamanan kebakaran yang ketat karena pengeboran dilakukan ilegal.
“Ini karena pola kerjanya tidak menggunakan pengamanan kebakaran yang ketat. Kegiatan pengeboran minyak yang dilakukan di desa itu, boleh dikatakan ilegal,” kata Irwandi.
Lanjutnya, masyarakat Gampong Pasi kehidupannya sangat bergantung dari usaha pengeboran migas tradisional itu. Ke depan Pemerintah Aceh, kata Irwandi, berkerjasama dengan BP Migas Aceh, Pertamina, Kementerian ESDM, serta intansi terkait lainnya, akan melakukan penataan kembali terhadap kegiataan pengeboran migas tradisional di wilayah Aceh.
Gubernur pun menambahkan, kawasan itu akan dijadikan kawasan tambang usaha pengeboran migas rakyat terbatas dengan sistem atau pola kerja pengeboran migas semi moderen.
“Tujuannya untuk memberikan keselamatan kerja yang lebih tinggi, baik bagi pekerja maupun masyarakat yang akan mengambil minyak mentah hasil pengeboran,” ujarnya
Di lokasi kejadian, terlihat Polda Aceh dan Polres Aceh Timur beserta Polsek jajaran untuk menutup sementara lokasi tersebut hingga penanganan sumber penyebab kejadian kebaran sumur bor migas itu diketahui Lab Polri.
Sedangkan, penanganan peristiwa ledakan sumur bor migas tradisional itu, Pemerintah Aceh, sudah memerintahkan sejumlah SKPA untuk turun ke lokasi mengambil langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat. Sedangkan untuk pemadaman masih diupayakan, karena kobaran api yang masih menyembur dari sumur bos migas tradisional masyarakat.
“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas ESDM Aceh, Akmal Husen untuk berkoordinasi dengan Pertamina, pemadaman kebakaran daerah setempat, dan instansi terkait lainnya, memadamkan semburan api migas yang belum padam sampai kini,” kata Irwandi kepada awak media.
Sementara, penanganan evakuasi korban yang terbakar, lanjut Irwandi, dia sudah memerintahkan Kepala BPBA Aceh, Ahmad Dadek, untuk melakukan evakuasi bersama dinas dan lembaga terkait lainnya di Aceh Timur.
Untuk penanganan pengobatan bagi korban luka bakar dan lainnya, dirinya memerintah Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif turun ke lapangan dan bantu penangananan masyarakat yang terkena luka bakar ke rumah sakit setempat.
“Pengobatan semua korban luka-luka semburan api sumur bor minyak dan gas di Gampong Pasir Putih itu akan ditanggung JKR. Kalau perlu rujukan korban ke rumah sakit RSUZA atau yang lebih dekat ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan,” ujarnya.
Penanganan darurat atas peristiwa ledakan sumur bor migas tradisional itu, Pemerintah Aceh telah menurunkan tim dan SKPA guna melakukan penanganan yang terbaik. Termasuk Dinas Sosial, untuk bantuan masa panik dan lainnya. (hafiz)