Pemekaran Provinsi Alabas Adalah Kebutuhan Rakyat

AcehNews.net| ACEH BARAT –  Ketua Komite Percepatan Pemekaran Provinsi Aceh (KP3A) ABAS,Tjut Agam mengatakan,  pemekaran daerah Aceh Lauser Antara dan Aceh Barat Selatan bukanlah kepentingan para elit politik, tetapi melainkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.

“Pemekaran Alabas ini adalah kebutuhan,”tegas Tjut Agam pada acara Duek Pakat Pemuda Mahasiswa dan komponen Sipil Barat Selatan, yang digelar beberapa hari lalu,  07 Februari 2016.

Kata Tjut Agam negeri Aceh ini negeri yang besar. Sulit dibangun dan sulit  dipantau. Pembentukan provinsi baru ini sangat berarti untuk masyarakat. Oleh karenanya itu, Tjut Agam meminta agar semua mendukung pemekaran Provinsi Alabas.

Anggota komisi II DPR-RI, Tagore Abu Bakar mengatakan, Komisi II sudah merekomendasikan pemekaran Aceh yaitu Provinsi ALABAS. ALABAS merupakan penggabungan dari ALA  dan ABAS, katanya lagi.

“Tokoh-tokoh ALA dan ABAS sudah sepakat untuk digabungkan menjadi satu. Seharusnya grand disaint-nya Februari sudah keluar daan Agustus ini sudah mulai dikeluarkan satu per satu,” ujar Tagore, pria yang sangat getol menyuarakan pemekaran provinsi baru Aceh semasa belum menjabat sebagai anggota DPR-RI.

Dikatakan oleh Tagore, selama ini sudah kita berjuang terus menyampaikan informasi kepada seluruh aspek tentang keadaan masyarakat kita seperti apa adanya.

“Kawan-kawan di Komisi II DPR-RI mendukung tentang pemekaran Aceh. Sampai saat ini tidak ada hambatan. Semua mendukung karena di Komisi II itu semua sepakat dengan potensi yang ada di ALA dan ABAS. Dan layak dijadkan satu provinsi untuk menuntut kesejahteraan,”katanya memberi anggin segar sekaligus membantah ucapan anggota DPD-RI, Fakrurazi beberapa waktu lalu di media.

Lanjut Tagore, jika tidak terjadi pemekaran provinsi menurutnya, ini adalahh penjaliman dari Pemerintah Aceh. “Di Gayo ada emas di sini ada minyak. Kita harus sejahtera,”teriaknya dengan pengeras suara.

Jubir Alabas wilayah Abas, Fadhli Ali menambahkan, dengan pemeran Provinsi Alabas menurutnya, respon persoalan yang ada di daerah lebih cepat, salah satunya infrastruktur lintas tengah ke pesisir Barat Selatan dan kawasan lainnya.

Fadhli Ali mengharapkan pertemuan tersebut melahirkan satu tekad pemuda, mahasiswa, dan masyarakat Barat Selatan terhadap persoalan yang berkembang, dan bagaimana mewujudkan pembangunan masyarakat yang lebih baik.

“Kemungkinan pemekaran ini akan terealisasi pada 2016 ini,”katanya optimis.

Sementara itu, Koordinator Majelis Mahasiswa Penyelamat Abdya (MMPA), Khalis Surry menyebutkan bahwa mereka mendukung penuh atas pemekaran ALA dan ABAS untuk menjadi provinsi baru.

“Kami melihat pemekaran ini sebagai suatu kebutuhan masyarakat wilayah Alabas.  Masyarakat Acah Barat Selatan masih sulit akses kesehatan, apalagi jarak tempuh ke Banda Aceh dari Singkil, belum lagi ditambah minimnya informasi kesehatan. Sebagai contoh baru-baru ini seorang bocah asal Aceh Singkil meninggal dunia karena lambatnya penanganan,”demikian ujarnya. (nasruddin oos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *