Pelaku Kerusuhan di Unmuha Teracam di DO

AcehNews.net|BANDA ACEH- Pasca kejadian bentrokan antara  mahasiswa Fakultas Teknik dan Mahasiswa Pencita Alam (Mapala) Universitas Muhammadiyah Aceh, 03 September lalu, gara-gara slogan “Siap Di Pimpin dan Memimpin”, dan berakhir dengan damai bersyarat, 05 September malam. Kini kabarnya pelaku kerusuhan terancam di DO.

Usai pertemuan tertutup antara perwakilan mahasiswa Fakultas Teknik dan Mapala di salah ruangan kampus Unmuha, yang di pimpin langsung oleh WR III, Zardan Araby, Kapolsek Lueng Bata, AKP Edi Saputra, dan tokoh masyarakat setempat sekitar 8 jam.

Zardan Araby, Rabu kemarin (07/09/2016) mengatakan,  pihak rektorat menyesali kejadian ini dan kecewa terhadap pelaku,  pihaknya akan menidak secara tegas kepada mahasiswa yang melakukan perusakan serta melakukan penyerangan secara brutal hingga mengakibatkan Sekret Mapala Unmuha hancur.

“Kami telah mendapatkan satu kesepakatan, semua permitaan dari mahasiswa kita penuhi, termasuk permitaan dari Mapala yang meminta apar pelaku perusakan dan aktor penyerangan secara masa di DO, akan kami lakukan. Kami juga akan memperbaiki serta mengati semua alat yang rusak di Sektret Mapala,” kata Zardan.

Selanjutnya Zardan menyebutkan, untuk proses DO tidak langsung memutuskan, namun akan melakukan pedataan dahulu, kalau emang terbukti maka pelaksanaan DO akan dilakukan kepada mahasiswa yang terbukti bersalah.

“Kami akan menganti semuanya dan melakukan pedataan kepada mahasiswa selama satu bulan lamanya, itu hasil kesepakatan tadi,”sebutnya.

Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan kedepan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan para pengurus dari pihak tersebut.

“Sebagai sesama dan berada lingkungan sama, kami mengharapkan semoga tidak akan terjadi lagi bentrokan setelah kesepakatan ini,” harap Zardan.

Sedangkan Ketua Mapala Unmuha,Fitri Ramadhani mengatakan, pihaknya selaku yang mendapatkan kerugian atas kejadian ini, akan menunggu janji rektorat dan menaati segala kesepakatan tersebut.

“Jika pihak rektorat tidak memenuhi janji jangan salahkan kami bila suatu saat ada kejadian luar batas, karena kami telah sabar padahal semua fasilitas sudah rusak, kami akan menaati semua prosedur, sebagai mahasiswa kita tetap lakukan langkah yang baik, karena kita sama-sama berada dilingkungan yang sama,” tegas Fitri.

Sementara itu, Alumni Teknik sekaligus senior Mapala Unmuha, Khairi mengatakan, sangat menyayangkan atas insiden  ini, padahal keduanya memilki hubungan yang baik dalam melakukan aktivitas di kampus.

“Tentu kita sangat menyayangkan terjadinya insiden yang sangat tidak kita inginkan tersebut, mengingat hubungan antara mahasiswa Fakultas Teknik dengan Mapala Unmuha sangat dekat, dari awal pembentukannya. Keduanya selalu saling suport dan mendukung dalam setiap kegiatan dan even kampus, kemudian hubungan baik ini  tercoreng dengan adanya insiden beberapa hari yang lalu,” kata Khairi.

Khairi mengharapkan, mediasi antar dua lembaga yang di fasilitasi pihak Rektorat yang kemudian di sepakati beberapa butir MoU, kesepakatan tersebut dapat berjalan sebagai mana mestinya. (hen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *