Harga Naik, Pasar Sepi, Omset Pedagang  Pun Turun   

KUALA SIMPANG – Di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh ,belum lagi harga BBM dinaikkan harga-harga kebutuhan pokok sudah melonjak.  Kondisi ini membuat sejumlah pasar sepi dan omset pedagang menurun drastis.

Seperti yang tampak di pasar Pajak Pagi di Kota Rantau, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (16/11), sejak harga-harga kebutuhan mulai naik,  pengunjung pasar semakin berkurang. Hal ini diakui para pedagang karena kemampuan membeli masyarakat semakin menurun.

Para pedagang mengeluhkan kenaikan harga yang terus terjadi. Dari amatan AcehNews.net,  hari ini saja harga beras, gula, dan telur mengalami kenaikan lagi. Harga beras (isi 15 kilogram ) yang biasanya Rp135 ribu/sak, kini sudah naik menjadi Rp145 ribu. Begitu pun dengan harga gula yang biasanya Rp460 ribu/sak (isi 50 kilogram), kini naik menjadi Rp498 ribu.begitu juga harga telur mengalami kenaikan 50 rupiah per butirnya.

Salah seorang pedagang di Pajak Pagi, Kota Rantau, Ahmad yang sudah puluhan tahun berdagang sembako dan sayur mayur mengatakan, naiknya harga-harga kebutuhan pokok ini membuat daya beli masyarakat jauh berkurang, ia  pun mengalami penurunan omset sebesar 30 persen.

Hal senada juga diutarakan Ridwan. Ridwan yang sehari berjualan sembako menyebutkan, sejak pembeli sepi, ia mengalami penurunan omset mencapai 60 persen. Jamal salah seorang pedagang ayam di Pajak Pagi,  juga mengeluhkan hal yang sama soal penurunan pendapatan dalam beberapa hari ini.

“Kenaikan harga ayam potong sebesar Rp4.000  per kilogram membuat penjualanan ayam potong menurun. Kalau biasanya sehari saya laku 150 ekor ayam, sejak sepi pembeli sehari terjual sekitar 60 hingga 80 ekor ayam saja,” sebut Jamal kepada AcehNews.net di Kota Rantau.

Para pedagang di Pajak Pagi Kota Rantau mengaku khawatir jika nanti harga BBM dinaikkan, omset mereka semakin jatuh. Para pedagang sangat berharap pemerintah meninjau ulang rencana kenaikan harga BBM yang akan berdampak kepada daya beli konsumen dan pastinya berdampak pada jatuhnya omset pedagang.

Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok saat ini, tidak hanya membuat pedagang merugi, tetapi juga membuat pembeli semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Rohani salah seorang pembeli mengungkapkan, saat ini  mau tidak mau ia harus berhemat. Mengurangi jumlah bahan pokok yang sehari-hari dibeli dan dikonsumsinya. Alasannya ya karena harga yang melambung tinggi.

“Kalau biasanya memasak ayam sekilo, saat ini  dikurangi menjadi setengah kilo dan potongan ayam dibuat kecil-kecil agar semua anggota keluarga kebagian, begitu juga dengan jenis makanan lainnya, mau nggak mau, harus dikurangi separuh dari biasanya mengingat harga-harga sudah pada naik,” ungkap Rohani saat ditemui AcehNews .net ketika sedang berbelanja di Pajak Pagi.

BBM belum lagi naik, namun harga-harga kebutuhan  hidup semakin hari terus mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga cabe dan sayur mayur sudah terlebih dahulu  naik,  saat ini kenaikan harga sudah merambat hampir ke sembilan bahan pokok lainnya. (vio)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *