Nazar: Tidak Ada Korupsi dalam Dana Kerja Wagub

BANDA ACEH – Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh lewat konferensi pers yang digelar Rabu kemarin di Banda Aceh memaparkan indikasi adanya dugaan korupsi mantan Wakil Gubernur Aceh periode 2009-2012, Muhammad Nazar yang menggunakan dana kerja anggaran 2009-2010 yang melibatkan  para ajudan dan sejumlah pejabat di jajaran Pemerintahan Aceh masa dia menjabat.

AcehNews.net, sekitar pukul 14.39 WIB mencoba mengkonfirmasi Muhammad Nazar dan salah seorang ajudannya, dari dua orang yang disebut-sebut terlibat ini, hanya Muhammad Nazar yang bersedia di wawancara melalui handphone pribadinya.

“Saya membantah tuduhan GeRAK itu, Tidak ada korupsi dalam dana kerja wagub. Bek puliek kulet boh u hana asoe (jangan kupas kulit buah kelapa yang tidak ada isinya:red).  Gerak jangan jadi LSM Orderan untuk rusak Aceh,” kata Nazar (panggilan akrabnya)  membantah tuduhan itu via telpon selular .

Mantan Wagub  Aceh yang sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh 2012  lalu mengatakan, dia tidak mengerti “tidak ada angin dan tidak ada hujan” mengapa tiba-tiba saja, GeRAK menggelar konferensi pers yang dikatankannya merupakan hasil investigasi mereka.

“Penggunaan  dana itu secara rutin dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri, yakni per triwulan  (tiga bulan sekali) dan semuanya bisa dipertanggungjawabkan kok. Jadi kok tiba-tiba GeRAK mengeluarkan pernyataan itu?” tanyanya lagi.

Dana kerja gubernur dan wakil gubernur adalah kebijakan khusus untuk Aceh dan Papua. Khusus untuk Aceh ditujukan untuk mengatasi hal-hal strategis yang dihadapi gubernur dan wagub terkait transisi konflik, karena pasangan Irwandi-Nazar waktu itu memimpin Aceh dalam  keadaan transisi konflik secara penuh, jelasnya.

Maka 2009,  Presiden SBY dan Wapres JK pada waktu itu setelah mendapat laporan kondisi Aceh pada waktu itu, dibuatlah dana bantuan strategis dan taktis dengan nomenklatur dana kerja gubernur-wagub dengan administrasi yang diringankan sesuai keadaan transisi tetapi masih lebih ketat daripada yang dipraktekkan oleh Pemda Papua yang juga konflik sporadik.

Jelas Nazar, dana kerja itu untuk mengkafer hal-hal yang tidak diakomodir dalam program bantuan-bantuan sosial lainnya yang permanen. Penerima dana bantuan sosial itu kata Nazar, penerimanya sangat beragam mulai dari pribadi sampai kelompok strategis dan terkait kebutuhan penguatan perdamaian dan menyukseskan transisi konflik.

“Mantan anggota GAM, aktivis LSM, ulama, wartawan, okp-ormas, dan masyarakat terkait konflik dan kemiskinan, ” bebernya.

Muhammad Nazar menyesalkan,  pernyataan GeRAK  yang menurutnya telah merusak citranya. Jelasnya, semasa dia dan Irwandi menjabat, dana kerja gubernur dan wagub itu diprogramkan untuk mengatasi hal-hal strategis dan politis terkait transisi konflik supaya sukses damai dan terjaga NKRI. “Nanti akan saya kirimkan email, biar lebih jelas lagi,”tutupnya mengakhiri wawancara. (agus/saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *