Ibunya Bisu dan Berprilaku Aneh,
Nasiran, Remaja Gizi Buruk Asal Abdya

BANDA ACEH – Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, menangani pasien seorang anak laki-laki bernama Nasiran yang ditaksir berusia sekitar 14 tahun. Nasiran yang berperilaku aneh itu dirujuk oleh Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan, Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) pada Jumat, 1 Mei lalu.

Amatan AcehNews.net, Nasiran bersama Ibunya yang bernama Aisyah (40)  sudah dirawat  di kamar Isolasi, ruang Seurene I, RSUZA Banda Aceh, Senin (11/5/2015). Ibu dan anak yang berprilaku aneh dan mendapat sorotan banyak awak media berada dalam kamar dengan kaca jendelanya ditutupi koran bekas, terlihat tidak terjadi percakapan seperti anak dan orangtuannya.

Aisyah, Ibunya Nasiran diketahui tidak bisa berbicara (bisu), serta tidak mengetahui bahasa isyarat. Menurut informasi yang beredar, keduanya ditemukan warga di kawasan hutan Abdya yang kemudian dibantah Pemkab Abdya.

“Pasien ini kami terima dua minggu lalu yang dirujuk dari RSU Teungku Peukan, Blangpidie, setelah dihubungi oleh dokter spesialis anak di sana,” kata dr Mars Narshrahi Sp A, selaku dokter penanggung jawab pasien itu.

Nasiran  saat diterima dan ditangani oleh Divisi Hemato ongkologi RSUZA katanya, mengalami kekurangan gizi. Karena selain kadar darahnya rendah yaitu 5,6 gram/desiliter, berat badannya pun sangat kurus, hanya 15,6 Kg.

Setelah ditangangi pihak Divisi Hemato Ongkologi sekitar empat hari, untuk proses tranfusi, HB-nya berangsur nomal. Namun yang menjadi keanehan pada pasien tingkahnya, karena tidak berperilaku seperti anak-anak seusianya.

“Pasien (Nasiran) juga tidak bisa berbicara, dan tidak bisa mengungkapkan apa yang dia mau. Dan saat dibawa kemari bersama ibunya, ibunya pun tidak bisa memberikan informasi yang lebih akurat,”ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan dokter yang merujukannya ke RSUZA, dengan meminta supaya ada pendampingan. Karena, pasien yang ini tidak seperti pasien lainnya bisa berkomunikasi dengan jelas.

“Sebelumnya pada 28 Januari lalu keduanya pernah dirawat selama dua minggu di sini. Setelah kita memeriksakan baik itu secara inter bagian anak, termasuk kita konsulkan kebagian rehab medis, bagian mata, bagian THT. Setelah kita temukan hasilnya, kemudian kita konsultasi lagi dengan rumah sakit yang merujuknya, dan saat itu kita mengembalikan ke rumah Sejahtera Darussaadah, melalui dinas sosial,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Selasa (12/5/2015), Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri berkunjung bersama Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi, melihat kondisi pasien di ruang Seurene I, kamar Isolasi. Namun, saat Kepala Dinas Sosial masuk ke kamar pasien, awak media yang sudah bersiap-siap mengambil gambar, tidak diperbolehkan pihak rumah sakit, alasannya ada prefasinya, karena tidak boleh mengambil gambar secara langsung. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *