Nasaruddin Blusukan ke Teminal Paya Ilang  

TAKENGON – Untuk memastikan pelayanan transportasi berjalan dengan baik, Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM melakukan blusukan ke terminal Paya Ilang, Sabtu malam lalu (13/14).

Blusukan dimulai setelah shalat berjamaah bersama beberapa staf dinas perhubungan, serta pengusaha angkutan. Lalu, Nasaruddin berkeliling untuk melihat situasi loket dan aktivitas perdagangan disekitar terminal. Tampak hadir Kadishub, Syahrial, terlihat juga Asisten Adm Pembangunan, Muhammad Syukri, Kadis Prindagkop dan UKM, Munzir, Kadis Cipta Karya, Erwin, dan Kadis Peternakan dan Perikanan, Rahmandi.

Setelah berkeliling, Pak Nas (sapaan akrab Nasaruddin) berhenti di satu warung, dan berbincang dengan pejabat terkait serta unsur pengusaha angkutan berkenaan dengan pembenahan terminal kedepan. Pada kesempatan itu,  Nasaruddin mengatakan, kunjungannya dimalam hari untuk meninjau lokasi terminal sehubungan dengan pemindahan semua loket minibus atau L300 ke  terminal.

“Biaya sewa loket murah, karena dibangun oleh pemerintah, bila dibanding dengan tempat lain, sudah pasti jauh berbeda, hal ini menjadi bagian dari bantuan pemerintah dalam pembinaan pengusaha. Pada saatnya nanti, kami berharap seluruh pengusaha lebih kuat, pendapatan lebih besar. Nanti di musyawarahkan lagi, ini baru tahap awal,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Nasaruddin, bagi para penumpang juga lebih mudah dengan dipusatkan di Terminal Paya Ilang, mudah untuk mendaftar atau beli tiket, selama ini tentu harus putar-putar sekitar kota, sekarang sudah satu tempat.

“Tinggal pilih saja, mau naik angkutan yang mana, ini bernilai positif dalam pemberian pelayanan dari pengusaha angkutan kepada penumpang atau pelanggan,” imbuhnya.

Ditambahkan Nasaruddin, para penumpang nanti bisa menilai, mana angkutan yang paling nyaman dalam perjalanan, pelayanan mulai dari pengelola loket, pengemudi, semua akan menjadi pertimbangan penumpang dalam perjalanan berikutnya, karena rata-rata yang mengunakan jasa, mobilitas tinggi, terutama pedagang, ke Banda Aceh  atau ke Medan, termasuk juga mahasiswa.

“Pelayanan penumpang, harus menjadi perhatian perusahaan angkutan, kalau tidak perusahaan akan ditinggalkan, penumpang pasti cari mana yang paling nyaman, itu manusiawi, semuanya juga seperti itu, kalau ada alternatif lebih bagus, pasti pilih yang itu,” ujarnya lagi.

Malam itu, Bupati Aceh Tengah memantau kondisi terminal secara umum, mulai dari tempat ibadah, ketersediaan air, serta penerangan lampu

“Syukur, dari magrib tadi ke terminal tidak ada indikasi kesemrawutan, tidak ada klakson bersahutan seperti layaknya kesan terminal selama ini,” pungkasnya sebelum meninggalkan terminal.

Seorang pengusaha angkutan, Yan Tarigan ketika diminta tanggapannya terkait kondisi terminal mengatakan, bahwa berbeda saat awal pindah keterminal, keadaan sudah mulai stabil.Walau demikian, menurut Yan saat ini penumpang memang lagi sepi, dan berdasar amatannya selama ini, hal tersebut biasa terjadi.

“Dalam setahun pasti ada dua bulan masa sepi,” katanya.

Sementara Kadishub Aceh Tengah, Syahrial Afri mengatakan Terminal Paya Ilang sejauh ini melayani angkutan BUS sebanyak tujuh unit dari enam pengusaha angkutan dan mencapai 70 minibus dari 18 pengusaha angkutan.(emka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *