Menjual Jasa Kursus Selam di Pulau Weh

”Menyelam adalah pintu menuju ke dunia baru. Masukilah pintu itu, niscaya hidupmu tak akan pernah sama lagi,” meminjam kalimat yang tertera pada halaman pengantar buku Padi Open Water, terlihat jelas kalau ada peluang usaha yang bisa dilakukan pada hobi yang mahal itu.

 Bisnis jasa pelatihan/kursus selam (diving), misalnya. Pangsa pasarnya memang cukup menjanjikan. Apalagi jika geliat usaha ini dilakukan dan dikembangkan di daerah tujuan wisata yang memiliki keindahan surga bawah laut yang wow, seperti Pulau Weh. Pulau yang masih terjaga terumbu karangnya ini berada di Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Pantai yang menjadi primadona para wisatawan di Pulau Weh, tak lain adalah pantai Iboih. Pantai Iboih yang nama aslinya adalah Teupin Layeu ini berada di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Pantai yang didominasi oleh wisatawan mancanegara yang menetap berminggu-minggu ini memiliki luas pantai sekitar 1.300 hektare.

Sehari bisa sekitar puluhan penyelam yang datang menghabiskan empat hari tiga malam waktu mereka di sini, baik itu yang sedang dalam pengambilan sertifikat openwater maupun yang sudah bersertifikat. Mereka melakukan penyelaman sekitar 5 hingga 6 kali. Menurut salah seorang diver Kota Banda Aceh, Rinaldi Ad, biasanya sekali jalan penyelam akan membawa 3 hingga 10 orang.

“Sekali jalan variasi, antara tiga sampai enam orang. Ada juga sekali jalan sampai 10 penyelam. Paling sedikit tiga orang sudah bisa melakukan penyelaman. Nah kalau sekali ngetrip saya dan kawan-kawan bisa menghabiskan uang Rp4 juta,” kata Rinaldi yang juga hobi melakukan pemotretan bawah laut, tentang perputaran uang di Iboih yang cukup pesat untuk hobi yang terbilang mahal ini.

Di kawasan ini, para penyelam akan menikmati keanekaragaman terumbu karang dan jutaan biota laut yang menakjubkan. Disamping itu, di kawasan ini pula terdapat ikan hias dan ikan karang antaranya angel fish, surgeon fish, parrot fish, dan beragam jenis ikan laut lainnya yang jarang ditemui pada beberapa taman laut di tempat lain baik di Indonesia maupun luar negeri.

Iskandar, salah seorang owner di Rubiah Tirta Divers mengatakan, diving merupakan hobi mahal yang  mulai diminati masyarakat Aceh khususnya. Sebulan klaim dia, ada 100 penyelam yang dilayani di Rubiah Tirta Divers. Namun jika hari libur nasional jumlah itu bisa dua kali lipat.

“Kami menjual keindahan panorama bawah laut Pulau Weh. Untuk menikmatinya, banyak jasa pelayanan yang bisa kami berikan, salah satunya memberi kursus menyelam bagi pemula dengan instruktur yang sudah bersertifikat. Paket ini sangat menguntungkan kami,” ujar anak kedua dari tujuh bersaudara dari pasangan (Alm) Mahyiddin (Dodent) dan Sayutiana kepada INSPIRASI Usaha beberapa waktu lalu di Iboih, Sabang.

Kata Iskandar, perlu proses panjang untuk menekuni bisnis tersebut. Selain si pemilik usaha sendiri harus mengenal betul spot-spot yang bisa dieksplorasi keindahan alam bawah lautnya oleh penyelam, juga harus tahu betul tentang penyelaman.

“Abang pertama saya, Ismayudi dan adik saya Isfanuddin yang tahu betul tetang itu. Mereka hobi menyelam dan sudah bersertifikat, dive master dari PADI. Mereka lah yang menjadi asisten instruktur bagi penyelam yang sudah bersertifikatasi,” sebut lulusan Diploma 2, Komputer Akutansi LP3i Banda Aceh  tahun 2003.

Menyelam bisa dibilang merupakan aktivitas yang berbahaya. Tidak sembarang orang bisa menyelam, tapi dengan mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi menyelam, kegiatan ini bisa dibilang sangat aman. Dalam pelatihan,  Anda akan diajarkan prosedur keselamatan yang harus dipatuhi. Kerena dalam dunia selam, menyepelekan hal-hal kecil bisa membahayakan nyawa si penyelam.

Tingkat penyelaman di Pulau Weh pun sangat bervariasi, mulai dengan recretional dive untuk openwater hingga Profesional Dive seperti Deep Dive dan Wreck Dive. Penyelaman rekreasional adalah menyelam dengan tujuan berekreasi dan bersenang-senang, sehingga tekniknya pun sangat mendasar.Untuk menguasai teknik penyelaman rekreasional, harus menjalani pelatihan yang nantinya akan mendapatkan sertifikasi dari suatu lembaga atau organisasi yang memiliki kewenangan untuk memberikan pelatihan penyelaman.

Sebut Iskandar ada beberapa lembaga, namun yang sering terdengar namanya dan bertaraf internasional antara lain PADI (Professional Association of Diving Instructors)SSI (Scuba School International), dan NAUI (National Association of Underwater Instructors). Sedangkan yang Indonesia punya adalah POSSI (Persatuana Olahraga Selam Seluruh Indonesia).

“Kalau kami mengeluarkan sertifikat dari PADI (sertifikat internasional) dan ADS atau Advanture Dive School (sertifikat Indonesia),” sebut Iskandar.

Ismayudi dan Isfanuddin dive master yang sertifikatnya dari PADI. Selain menjadi asisten instruktur, kedua abang beradik yang dilatih selam sejak berusia SMA ini oleh Ayah mereka bernama Dodent yang merintis Rubiah Tirta Divers sejak 1970-an, mereka juga menjadi marketing yang mengenalkan Rubiah Tirta Divers ke para penyelam dari dalam maupun luar negeri.

“Selain abang dan adik saya, kami juga memiliki instruktur freelance yang berpengalaman dan bersetifikat dive master lainnya dari Aceh maupun luar Aceh. Para instruktur inilah yang juga membantu kami dari mulut ke mulut mengenalkan usaha yang dimulai ayah kami sejak 1989 dengan menyewakan alat selam,” tutur pria berkaca mata minus ini lagi.

Rubiah Tirta Divers yang dirintis sejak tahun 1970-an oleh Almarhum Dodent. Bapak tujuh anak ini bersama masyarakat Desa Iboih menjaga dan merawat terumbu karang sebagai investasi bagi sektor pariwisata di sini. Dia mengembangkan Pantai Iboih menjadi surga bagi  para diver untuk menikmati pesona surga bawah laut Pulau Weh.

“Awalnya Bapak menyewakan alat menyelam kepada turis yang berkunjung ke pantai Iboih. Alat-alat selam seken itu Bapak beli dari teman-teman sehobinya di Jakarta. Setelah jatuh bangun membangun bisnis ini, akhirnya kami terpikir untuk menambah berbagai varian paket menyelam yang kami sodorkan kepada wisatawan asing maupun lokal, salah satunya jasa pelatihan menyelam,” sebut pria kelahiran Sabang, 17 Juni 1983, bagaimana awalnya usaha ini dirintis hingga akhirnya  paket pelatihan diving ada.

Diving lebih dari sekedar hobi. Hal inilah yang mendorong Dodent yang belajar menyelam dari ayah angkatnya, seorang warga negara Republik Maldive (Maladewa), dan menjadikan kesukaannya ini sebagai mata pencarian bagi dia dan keluarganya. Pada 1989, Dodent membeli 10 unit alat selam bekas dari temannya di Jakarta dan memulai bisnisnya dengan menyewakan alat selam kepada wisatawan.

Bisnisnya berkembang, dan dia (Dodent) mulai menyertakan tiga orang putranya, Ismayudi (anak pertama), Iskandar (anak kedua), dan Isfanuddin (anak ketiga), ikut serta mengelola usaha di bidang sektor pariwisata. Ketiga putra Dodent menjadi tokoh kunci dalam bisnis ini. Mereka memiliki keterampilan dan keahliah masing-masing dalam mengelola usaha yang diwariskan orangtuanya ini.

Ismayudi spesifik ke pariwisata karena pria berusia 31 tahun ini lulusan Diploma Universitas Said Jurusan Pariwisata di Jakarta. Sedangkan Isfanuddin dia lulusan LP3i Jurusan Informatika Komputer tahun 2004. Mereka berdua menjadi marketing selain asisten instruktur, sedangkan Iskandar lebih ke manajemen pengelolaan.

“Saya yang lebih sering menjaga kantor, karena abang dan adik saya sering keluar daerah dan luar negeri seperti Kamboja dan Malaysia,  mempromosikan keindahan bawah laut Iboih dan sekaligus mempromosikan Rubiah Tirta Divers,” kata pria yang mengaku tidak pandai menyelam seperti kedua saudara kandungnya itu.

Paket-paket yang ditawarkan Rubiah Tirta seperti produk diving bersetifikat katagori fun dive/ recretion dive. Paket ini banyak diminati turis asing dari Eropa. Paket ini  bagi penyelam yang sudah bersertifikat, sekali turun dengan menggunakan boat dengan dipandu dive master. Harga paket ini Rp280 ribu (penyelam lokal) dan Rp20 Uero atau Rp325 ribu (penyelam asing). Jika penyelaman di atas lima, maka penyelam akan mendapat diskon. Sementara yang memiliki alat selam sendiri mendapat diskon 12 persen.

“Diskon akan berbeda bagi mereka yang bersertifikat dive master dan intruktur. Ada harga kusus bawa sertifikat atau alat sendiri. Ini cara kami memancing para dive master atau instruktur luar membawa tamunya kemari,” tutur Iskandar.

Paket lain yaitu dive trip. Paket ini  sama harganya dengan fun dive, tambah eksra biaya tambahan sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. Paket ini paling banyak diminati wisatawan Eropa seperti dari negara Jerman, Perancis, dan Spanyol. Sedangkan Asia dari Singapura, Malaysia, dan Kamboja. Trip ini ke luar dari Sabang, Pulau Rondo, Pulau Breuh (Pulau Beras), keliling Pulau Weh. Paket ini menyediakan makan dan minum, seperti tinggal di boat.

Kemudian paket Intro Dive. Paket Rp500 ribu ini banyak diminati wisatawan lokal yang tidak bisa menyelam tetapi ingin menikmati keindahan bawah laut Pulau Weh.”Mereka yang ingin mengenal dan mencoba diving mengetahui dasar-dasarnya saja. Paket inilah yang kita jual untuk menarik minat wisatawan belajar menyelam untuk memperoleh sertifikat,” jelas Iskandar.

Bagi mereka yang sudah pernah mencoba paket Intro Dive di Rubiah Tirta Divers, jika kembali lagi ke Iboih mereka akan mengambil paket kursus selam, maka diberi diskon Rp500 ribu. Harga kursus selam Rp3.750.00, jika sudah dipotong diskon Rp500 ribu menjadi Rp3.250.000.

“Mereka cukup tunjukan invoice dan memo yang kita kasih. Maka mereka akan mendapatkan diskosn Rp500 ribu untuk ikut kursus menyelam. Bagi pemula kursus dimulai dengan Open Water. Kursus ini paling lama tiga hari,” jelasnya lagi.

Dari tahun 2012  hingga sekarang promo paket ini semakin diminati. Terutama bagi pemula-pemula yang ingin mencoba menyelam dan ingin melihat surga bawah laut dengan nyata. Untuk memancing paket ini semakin diminati wisatawan Rubiah Tirta Divers, bisa dibooking via facebook.

“Kami prakirakan untuk paket ini pas libur puasa dan lebaran bisa di atas 50 paket terjual,” tutup Iskandar yang mengatakan kalau Rubiah Tirta Divers tidak saja dikenal memalui jejaring sosial, media televisi, online, atau surat kabar, tetapi juga melalui mulut ke mulut, pengunjung yang pernah mencoba menyelam di Pantai Iboih dan pernah mencoba jasa pelayanan yang diberikan Rubiah Tirta Divers. (Saniah LS)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *